Sex Education dalam Islam;
Perdebatan dalam Tataran Implementatif
Oleh:
Masduki Duryat*)
Pada tulisan saya tentang "Remaja Bercinta; Pahala Versus Dosa" (2016: 142) dengan mengutip pandangan Iif Wijayanto dalam Pemerkosaan Atas Nama Cinta (PANCI) Potret Muram Interaksi Sosial Kaum Muda dengan elegan menuturkan "Sadarkah anda, bahwa saat ini kita berhadapan dengan kampanye-kampanye sesat.
Seks sedang dibumikan dengan jargon-jargon safe seks atau seks aman, seks is your choise (seks adalah pilihan anda). Atau juga anak muda berhak untuk menikmati seks, asalkan aman dan dilakukan dengan orang yang dicintainya".
Fenomena ini sangat menghawatirkan karena sedemikian gencarnya dipropagandakan, sehingga pacaran dan seks bebas menjadi bagian dari dunia remaja dan terjadi tidak hanya di dunia maya tetapi menjadi sebuah keniscayaan.
Kampanye "Say No Seks Before Marriage", juga menjadi semacam 'anjing menggonggong kafilah tetap berlalu' atau kalau kita tetap konsisten, akan ditinggal sendirian, dianggap 'orang asing' di tengah komunitas mereka yang menamakan dirinya 'modern'.
Tetapi yakinlah "We always support you eventhough the world is not friendly again, keep istiqamah don't give up, good luck", sebagaimana SMS yang disampaikan kepada Iif Wijayanto.