Lihat ke Halaman Asli

Cinta dan Daya Tarik Perempuan

Diperbarui: 4 September 2022   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cinta dan Daya Tarik Perempuan

Oleh

Masduki Duryat*)

Setiap manusia dapat mengatakan bahwa dia merasakan dan menghayati cinta, tetapi tidaklah mudah untuk merumuskannya dan membuat parameter yang sama.

Pada abad pertengahan cinta diilustrasikan sebagai sesuatu yang adi luhung, suci dan tidak boleh dirusak oleh tindakan-tindakan hawa nafsu. Tetapi makna cinta bergeser di abad ini; sulit untuk membedakan antara cinta dan tarikan seks.

 

Cinta; Pendekatan Definisi

Menarik diskursus cinta dari sisi definisi pada pandangan para pakar; misalnya Magnus Hirschfield, ia mengungkapkan: "Cinta adalah perselisihan antara khayal dan pikiran". Lalu Dini S. mengatakan, "Kemenangan dalam cinta yang didapat dengan mudah, akan segera kehilangan indahnya cinta. Cinta yang sukar didapat lebih bernilai". "Cinta adalah rahasia kebahagiaan rumah tangga. Rumah tanpa cinta, bagaikan tubuh tanpa ruh. Ketika penghuni sebuah rumah kehilangan Cinta, hidup mereka berada di ujung tanduk," kata Nizar Abazhah dalam Bilik-Bilik Cinta Muhammad.

Lalu yang lain mengatakan, "Cinta? Mimpi yang tidak pernah selesai. Kalau mau nikah, nikahlah dengan hatimu. Carilah kesucian batin, jangan sekali-kali karena uang". Atau ada juga yang mengatakan, "Pernikahan adalah pohon, bukan buah. Siramlah supaya berbuah. Cinta utuh hanya datang dari Tuhan dan cinta dari seorang ibu". 

Ungkapan Islam  ada istilah cinta, kasih, tenteram, serasi, sebagai gambaran yang dalam istilah modern sekarang disebut dengan cinta; perpaduan antara ruh dan pemikiran.

Mengapa cinta diperbincangkan? Karena cinta menjadi faktor penting dalam membangun rumah tangga. Rumah tangga bersama cinta yang mengikatnya---dalam perspektif agama tali-temalinya adalah mawaddah, rahmah dan amanah---tidaklah datang secara sendirinya. Sinyalnya kuat atau tidak, menyala atau tidak api cintanya tergantung dari niat dan kemauan antara laki-laki dan perempuan yang akan menjalaninya. Durasi yang dibutuhkan juga untuk membangun cinta pada setiap keluarga juga berbeda. Ada yang cepat, lambat, dan mungkin ada yang tidak dapat menggapainya selama hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline