[caption id="attachment_317871" align="aligncenter" width="300" caption="danish56.blogspot.com"][/caption]
Hai Kawan, Demi langit yang kokoh membahu biru
Demi tanah tempat kaki ini berpijak
Demi matahari yang bersinar untuk kehidupan
Dan demi waktu yang mengalir deras seiring masa hidup kita
Di sini, di langit, di tanah dan terpaan matahari yang sama
Taukah kalian? Ada manusia yang tak lagi menjadi manusia
Ada tangan-tangan yang tak lak lagi digunakan sebagai tangan
Ada hati yang bukan hati keturunan anak adam
Hai kawan, taukah kau apa itu Zionis?
Kolonialisme Israel yang merampas, membunuh, membakar, mencabik-cabik tubuh manusia
Dengan pelurunya, dengan roketnya, dengan gas biologinya
Itu zionis, genosida darat dan udara
Hai kawan, apa kau sudah mendengar kabar hari ini?
Jika kau adalah keledai tuli? Tentunya kau masih bisa menangis
Jika kau kuda yang buta, pastinya kau bisa meringkik mendengar ceritan tangisnya
Tapi kita bukan keledai tuli, bukan pula si kuda buta
Kita terlahir sebagai manusia yang punya hati manusia
Sedang di sana ada mereka yang mengaku manusia
Tetapi tidak memanusiakan manusia
Lalu apakah kita biarkan mereka membunuh teman kita? bagian dari kita?
Lalu apakah kita diam saja melihat genosida Israel?
63 tahun penjajahan, 63 tahun pembunuhan, pemerkosaan, dan kekerasan lain diberikan
Hai kawan, Zionis belum berakhir
Atau tak ada yang mau mengakhiri?
Aku di sini bersama kalian
Kita beritahu kabar ini, kita galakkan suara, materi dan dara juang pemuda
Bahwa Zionis pelanggaran kemanusiaan telah merusak dunia
Hai kawan, darah sang kecil yang mengalir deras,
air mata ibu kehilangan anak dan anak yang kehilangan Ibu
Tau kah kau, dentuman dan getaran bom berguncang setiap waktu
Palestina, walau langitmu hitam, kicau burung tak terdengar
Tangisan mendera,rintihan sakit itu menderu-deru
Kami di sini untukmu Palestina, meski raga tak di sana, tapi jiwa dan doa kami bersama
Bersama dalam setiap perjuangan yang kau lakukan
Begitu pula kami di sini, dengan daya upaya tak kan tinggal diam
Demi guratan senyum mu,wahai Palestina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H