Lihat ke Halaman Asli

David Efendi

Pegiat Kader Hijau Muhammadiyah

Apa Salahnya Pasar Modern Berjejaring?

Diperbarui: 14 Maret 2016   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambar diambil atas izin pembuat Dwiyoga"][/caption]Memang melawan kekuatan kapitalis global dianggap gila oleh sebgaian orang, anggapan masyarakat selama ini melawan kapitalis sama saja halnya menhantarkan nyawa dalam kesusahan belaka, sehingga tidak susah kita menemukan selentingan dari masyrakat yang berkomentar masa bodoh dengan permasalahan yang sangat dekat dengan kehidupannya, termasuk permasalahan mengguritanya Toko Modern Berjejaring (TMB), 

Selama ini masyarakat menganggap lumrah dengan banyaknya Toko Modern Berjejaring bermunculan, tentu Toko Modern Berjejaring yang dimaksud di sini adalah Toko Modern skala nasional, bukanlah swalayan lokal yang dikelola oleh koperasi atau paguyuban masyarakat, justru swalayan yang dikelola koperasi, pasar tradisonal, dan warung rakyat harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan, karena membiarkan Toko Berjejaring menggurita sama halnya membunuh wong cilik secara perlahan.

 

Toko Modern Berjaring selama ini sama halnya seperti vampire di cerita cerita rakyat Bangsa Eropa yang terus akan menghisap korbannya sampai sekarat, begitupun dengan Toko Modern Berjejaring yang akan terus menghisap sampai ke akar-akarnya.

 

tadi malam saya menerima broadcast seperti ini:

 

#SabdaRakyatJogja
#tutupswalayanpenipu

Ajakan ramah lingkungan ditipu pasar modern

Mari melawan bung, kita tegakkan akal sehat kita. Jangan pernah berdamai dengan rampok yang menghabisi isi Rumah kita. Rampok itu pasar modern. Hari ini, kita saksikan mereka keruk uang rakyat dengan menjual kresek atas nama ramah lingkungan Dan aturan pusat. Perizinan mereka tipu, warga disuap, regulasi divandal dimana mana untuk mendirkan toko kok sekarang menegakkan regulasi ramah lingkungan dengan jualan plastik.

Ayo lawan!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline