Lihat ke Halaman Asli

Cak Lontong, Greg Dean-nya Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Tahun 2011 boleh jadi merupakan tahun kebangkitan stand Up comedy di Indonesia. Pasalnya pada tahun ini dua Stasiun TV nasional mempercayakan slot prime time mereka pada sebuah acara komedi dengan format yang boleh dikatakan baru dimana seorang komedian tampil diatas panggung lalu bermonolog lucu mengenai sesuatu topik.

Dua stasiun TV Nasional yang menayangkan program Stand Up Comedy pada saat itu adalah Metro TV dan Kompas TV.

Pada hari selasa tanggal 22 September 2011, untuk pertama kalinya Metro TV mengudarakan tayangan perdana program Stand Up Comedy.  Program Stand Up Comedy tersebut kemudian secara rutin tayang setiap hari Selasa hingga Kamis pukul 22.30 WIB . Sementara itu pada tahun yang sama  Kompas TV setiap hari Kamis pukul 22.00 WIB menayangkan acara ajang pencarian bakat komedi dengan judul Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) pertama di Indonesia. Acara ini ditayangkan ulang setiap hari Minggu pukul 15.00 WIB.

Melalui program-prograram Stand Up Comedy di kedua stasiun TV tersebut, masyarakat Indonesia mulai mengenal dan menikmati Stand Up Comedy. Melalui program-program itu pula banyak komika-komika (sebutan untuk pelaku Stand Up Comedy) lahir. Dari sekian banyak komika yang lahir, salah satu diantaranya adalah Lies Hartono dengan nama panggung “Cak Lontong”.

Berbicara mengenai Stand Up Comedy, ada sebuah buka yang berjudul “ Step By Step To Stand Up Comedy” yang ditulis oleh Greg Dean seorang praktisi Stand Up Comedy terkemuka dan diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia oleh Ernest Prakasa. Dalam buku tersebut di uraikan mengenai  apa yang dimaksud dengan Stand Up Comedy, bagaimana cara menyusun materi Stand Up Comedy serta bagaimana cara menampilkan stand up comedy.

Materi Stand Up Comedy atau biasa disebut dengan joke merupakan sesuatu yang dikatakan oleh seseorang untuk memancing tawa. Dalam menyusun joke dikenal dua istilah yaitu Set Up dan Punch. Keduanya merupakan dua bagian utama dalam struktur Joke.

Set Up adalah adalah bagian dari joke yang menyiapkan orang untuk tertawa sementara punch adalah bagian dari joke yang membuat orang tertawa.

Cara kerja Set Up dan Punch didasarkan pada ekspektasi dan kejutan. Set Up menciptakan ekspektasi dan Punch menciptakan kejutan. Set Up maupun Punch dibangun masing-masing melalui sebuah alur cerita. Bagian Set Up cerita ke-1 menuntun kita menuju sebuah ekspektasi. Lalu, punch mengejutkan kita dengan cerita ke-2, yang tetap relevan, namun berbeda dengan ekspektasi kita. Dengan kejutan inilah tawa akan terpancing.

Salah satu komika yang kental dengan teori ini adalah Cak Lontong. Banyak sekali joke-joke yang ia tampilkan sesuai dengan teori ini. Berikut ini beberapa joke dari Cak Lontong.

Joke ke-1  :

Bila Anda jelek, jangan takut mencintai. Karena yang seharusnya takut adalah yang Anda cintai.

Pembahasan:

Set Up : Bila Anda jelek, jangan takut mencintai. (ekspektasi : berikutnya Cak lontong akan mengatakan ... “maka mencintailah karena mencintai adalah hak semua orang”)

Punch : Karena yang seharusnya takut adalah yang Anda cintai. (ini merupakan kejutan yang tetap relevan, namun berbeda dengan ekspektasi kita)

Hampir di semua penampilannya, cak lontong membuat tertawa penontonnya dengan pola yang mirip seperti ini.  Beriku ini joke-joke cerdas ala  Cak Lontong lainnya.

Joke ke-2:

Yang mau kuliah jangan sampai salah ngambil jurusan. Misalnya Anda ingin kuliah di UI, jangan ambil Jurusan Pulogadung!

Joke ke-3:

Kalau bokek itu ndak enak. Tapi lebih ndak enak lagi kalau ndak punya uang.

Joke ke-4:

Tidak dalam semua hal itu aku ngawur. Hanya saja, hampir semuanya tidak benar.

Joke ke-4:

Sebenarnya jomblo itu bukan tidak laku,hanya sekadar tidak ada yang mau.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline