Lihat ke Halaman Asli

daryo susmanto

Pembelajar

Puisi | Bicara Lewat Langit

Diperbarui: 22 Mei 2020   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini kita akan bicara lagi. Dokumen jabar.tribunnews.com


"Kirain mau bikinin puisi."
Sekelumit komentar di statusku.
"Aku tak bisa bikin puisi" Jawabku.

Kita memang tak pernah saling bicara
Sekadar bicara lewat langit

Hanya kemarin kita duduk di seberang stasiun
Bicara sekenanya menjeda kereta tiba
Ditemani kapal selam beracar nikmat
Entah kapan kita kembali

Bicaramu lembut panjang beraturan pun bernas
Tampak tempaan kuat sedari belia
Menjelma pada sosok dewasa yang sesekali lepas kacamata
Menghela segala noda

Cianjur kota yang jarang kulewati
Baru kali ini kutelusuri

Siliwangi nama keretanya
Sampai pada tempatnya
Dering telpon pertama masuk justru dari nomor yang belum bernama

Sederet pilihan kau tawarkan
Jemput atau dipesanin moda daring
Sesalku mengapa tak kupilih jemput
Kulebih memilih membeli tiket pulang dulu

Selepas kereta menemukan tujuannya kusandarkan lelah pada mushola
Seperti ada yang tertinggal
Jejak pada sosok wanita dewasa

Kita bicara lagi selanjutnya
Sesuka mengisi jeda
Jeda yang kusengaja
Lepas meski penuh harap

Adakah yang tersisa
Hingga kita menua bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline