Penilaian Akhir Semester (PAS) di beberapa sekolah telah usai, termasuk di SMP Negeri 1 Cirebon. Seperti diberitakan sebelumnya bahwa PAS di SMP Negeri 1 Cirebon yang dilaksanakan dari tanggal 2-6 Desember 2019 ini berbasis gawai.
Para peserta didik atau siswa dalam mengerjakan soal-soal PAS menggunakan gawai atau handphone secara online.
Bagaiamana pandangan para peserta didik terkait dengan PAS berbasis online ini? Beberapa peserta PAS sempet dimintai pendapat tentang pelaksanaan PAS berbasis gawai.
Ada yang berpendapat PAS berbasis gawai lebih enak karena lebih mudah, tinggal pencet. Hal ini seperti disampaikan oleh salah satu siswa kelas VII, Muhammad Ferrel Fazza.
"Enak pakai hape (gawai) karena tinggal pencet tidak kelamaan, tetapi kadang malah salah pencet keluar." Ungkapnya sesaat setelah mengikuti PAS berbasis gawai.
Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Revan siswa kelas IX. Ia mengatakan bahwa merasa enak saja PAS berbasis gawai, enjoy, tidak perlu menulis, lebih efisien, dan kejujurannya lebih terjaga, tetapi kelemahannya saat ngehank kadang bikin panik.
Sementara hal berbeda disampaikan oleh Dinda kelas IX. Ia mengatakan enakan memakai kertas karena kuotanya cepat habis. Memang kecil kuotanya dibandingkan dengan main game atau media sosial, lanjutnya.
Ibra siswa kelas IX juga mengatakan bahwa ia lebih suka memakai kertas karena tidak pusing matanya dibandingkan dengan gawai. Belum ditambah kekhawatiran hapenya error.
Wahyu Pratama siswa kelas IX melengkapi dengan pernyataan bahwa menggunakan gawai tidak enak karena tidak bisa mencontek, soal-soalnya diacak lagi, dan tidak bisa brosing.
Menurut Ade Cahyaningsih, M.Pd. salah satu guru IPA sekaligus Pembina OSIS SMP Negeri 1 Cirebon, pelaksanaan PAS berbasis gawai ini sangat membantu guru, terutama hasil PAS sangat cepat diketahui oleh guru tanpa harus berlama-lama mengoreksi.