Lihat ke Halaman Asli

daryo susmanto

Pembelajar

Merecharge Kemampuan Menulis

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14195981771314277874

[caption id="attachment_386256" align="alignnone" width="314" caption="Saatnya Anda menulis dan menerbitkan buku"][/caption]

Bisa menulis, sepertinya merupakan keinginan sebagian besar guru atau kerap disebut tenaga pendidik. Apalagi jika guru dihadapkan pada kewajiban untuk membuat suatu karya ilmiah tertentu demi menunjang kenaikan pangkat. Namun, dalam kenyataannya tidak semua guru mau atau mampu menulis. Sebagian kewalahan saat diminta untuk melengkapi karya ilmiah yang menjadi syarat untuk kenaikan pangkat tersebut.

Ada ungkapan bahwa menulis itu seperti naik sepeda. Kalau tidak pernah berlatih naik sepeda, seseorang tidak serta merta mampu naik sepeda, perlu ada latihan-latihan hingga ia mampu naik sepeda. Menulispun demikian, perlu ada latihan secara terus-menerus sampai akhirnya mampu menulis secara lancar. Untuk terus meningkatkan kemampuan bersepeda seseorang yang sudah mampu naik sepeda pun terus berlatih dengan berbagai trik maupun keahlian lainnya, demikian pula dengan menulis. Seseorang yang sudah mampu menghasilkan tulisan juga harus terus diasah agar tulisannya semakin menarik dengan berbagai teknik tulisannya.

Alasan -alasan itulah yang menjadi latar diadakannya kegiatan Teacher Writting Camp ke-4 (TWC-4) yang dilaksanakan di Universitas Negeri Jakarta dari 26-28 Desember 2014. Dan alasan itu pula yang membuat penulis tertarik untuk mengikuti kegiatan ini, tentunya dengan mengorbankan beberapa kepentingan pribadi bahkan kepentingan keluarga. Agar semua pengorbanan tidak sia-sia, maka hal yang harus penulis lakukan mengikuti kegiatan ini secara total, meski energi yang dimiliki penulis untuk kegiatan ini tak lebih dari 20%.

Berbagai tantangan dalam kegiatan ini benar-benar memompa motivasi karena peserta diwajibkan menulis di berbagai media, meski itu tulisan sederhana, dari bagaimana membuat citizen jurnalism, nulis di media sosial, di blogspot, di kompasiana.com, dan di guraru.org. Lebih jauh lagi kita ditantang untuk mampu menerbitkan buku baik secara bersama maupun perorangan.

Sungguh sangat inspiratif kegiatan ini dikolaborasi dengan pengalaman diri penulis bebearapa waktu lalu yang pernah menjadi editor, penulis buku, penulis artikel, bahkan sebagai “ghost writer”. Semoga ini bisa merecharge motivasi untuk terus menulis sesederhana apapun. Teruslah menulis, biarkan pembaca yang menentukannya. (DS-PP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline