Bagaimanapun malam yang terlewat
dari pembicangan kita, tidak pernah sesaat.
Perihal peluk yang kau cari darinya berseberangan
dengan caraku menyedu kopi pesananmu.
Pagi masih sebagai bahagia
di antara celah yang menjaraki kita.
Semesta lebih tau apa baiknya,
meski kita melalui jalan yang berbeda.
Kemudian segala bentuk umpama tidak terkendali.
Di sisi yang sama, aku bertanya pada secangkir kopi,
"Bagaimana rupa sendiri jika seseorang tega menyisakan ketika pergi?"