Lihat ke Halaman Asli

Masbukhin

Wirausaha dan Pelaku E-Commerce

Mengenal Tanjung Sekong, Tulang Punggung Distribusi Elpiji Indonesia

Diperbarui: 6 Agustus 2024   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pertamina energy terminal/Dok. PT Pertamina International Shipping

Indonesia punya Integrated Terminal Tanjung Uban, pusatnya kargo minyak dan gas, letaknya di Bintan, Kepulauan Riau. Indonesia juga punya Terminal LPG Tanjung Sekong, tulang punggungnya distribusi elpiji nasional. Terletak di Link Baru I/II Jl Yos Sudarso, Lebak Gede, Pulomerak, Kota Cilegon, Banten. Tanjung Sekong merupakan satu dari enam terminal energi yang dikelola PT Pertamina Energy Terminal (PET).

Selain Tanjung Sekong, PT PET mengelola Integrated Terminal Tanjung Uban, Terminal LPG Tanjung Uban, Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Kota Baru, Terminal BBM Pulau Sambu, dan Terminal BBM Bau Bau. PT PET sendiri merupakan anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS). Selain mengelola terminal penyimpanan, PET juga bergerak di sektor suplai air bersih dan manajemen limbah.

Terminal LPG Tanjung Sekong beroperasi sejak 2012. Luas areanya mencapai 12,9 hektar. Tangki penyimpanan elpiji memiliki kapasitas sebesar 98.000 metric on (MT) atau setara 196.000 cubic meter (CBM). Terminal LPG Tanjung Sekong memiliki tiga dermaga. Total bisa menampung kapal-kapal berukuran antara 3.500 hingga 65.000 deadweight tonase (DWT). Cukup luas untuk kegiatan ekspor maupun impor elpiji.

Terminal Tanjung Sekong adalah terminal pertama yang mendapatkan sertifikasi internasional. Yakni Renewable Energy Certificate (REC). Juga mendapatkan penghargaan PROPER HIjau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berbagai penghargaan itu atas inisiatif dari pengelola seperti memasang pembangkit listrik tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan operasional.

Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menegaskan dalam setahun terakhir, Terminal LPG Tanjung Sekong terus berbenah. Khususnya dalam meningkatkan kapabilitas terminal melalui integrasi sejumlah teknologi canggih. Semua aspek yang mendukung operasional terminal sudah diperhatikan. Mulai dari aspek safety, bauran energi, reliability, peningkatan kapasitas, aspek komersial, hingga digitalisasi.

Memang, urusan keamanan atau safety memang menjadi perhatian utama di Terminal LPG Tanjung Sekong. Nicke Widyawati sangat puas atas pengelolaan aspek safety ini. Ia optimistis pengelola bisa mengantisipasi seluruh kemungkinan risiko, termasuk kebocoran. Aspek digitalisasi juga tampak, baik di lapangan maupun di ruang kontrol. Terlihat ada sinergi dalam pengelolaan sehingga semuanya sudah terkoneksi. 

Sebagai catatan bagi pengelola Terminal LPG Tanjung Sekong, Nicke Widyawati menunjuk pada aspek pemanfaatan bauran energi. Khususnya meningkatkan kapasitas penggunaan solar cell. Lebih ditambah porsinya. Saat ini Tanjung Sekong mengelola 40 persen pasokan elpiji nasional. Sangat memungkinkan untuk menambah kapasitas penyimpanan elpiji pada kurun waktu mendatang.(*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline