Lihat ke Halaman Asli

Masbukhin

Wirausaha dan Pelaku E-Commerce

Mengenal Tanjung Uban, Pusatnya Kargo Minyak dan Gas di Bintan

Diperbarui: 24 Juli 2024   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertamina Energy Terminal/Antara News

Nama resminya Integrated Terminal Tanjung Uban. Tempat serah terima logistik, khususnya minyak dan gas. Letaknya di Bintan, Kepulauan Riau, dekat Selat Malaka. Lokasi yang pas untuk mendistribusikan minyak di Pulau Sumatera dan bagian barat dari Pulau Kalimantan. pengelolanya, tentu saja, Pertamina. Lewat anak usaha bernama PT Pertamina Energy Terminal (PET). 

Daya tampung kargo Terminal Tanjung Uban, kian meningkat, bahkan optimis bisa menjadi tempat perantara perdagangan minyak dan gas di Asia Tenggara. Tahun 2022, kargo yang dikelola Terminal Tanjung Uban sebanyak 13 kapal. Total kapasitasnya 4,83 juta barel. Hingga Juli 2024, jumlah kargo yang dikelola meningkat. Menjadi 18 kapal dan kapasitas minyak dan gas mencapai 5,3 juta barel.

Diah Kurniawati dari PT Pertamina International Shipping, induk bisnisnya PET, menyebut Penambahan sarana pendukung pada kurun waktu terakhir, membuat Terminal Tanjung Uban kian menarik bagi pelanggan skala global. Terutama dari Asia Tenggara. Saat ini, proses keluar masuk logistik di Terminal Tanjung Uban sudah sebesar 8.715 KL per hari untuk minyak dan 2.693 MT per hari untuk Gas Cair. Ada 200 ship call per bulan. 

Dari sisi keselamatan, Terminal Tanjung Uban sudah dilengkapi buffer zone. Yakni kawasan aman antara area operasional dengan pemukiman warga. Jarak buffer zone ini sejauh 1.675 meter. Luasnya kurang lebih 83 persen dari total luas Terminal Tanjung Uban. Kawasan ini dijadikan hutan dan rawa seluas 205 hektar. Sedang dari sisi keamanan, Pengelola telah memasang Lightning Protection System sebanyak 18 titik di seluruh area operasional.

Total keseluruhan wilayah Terminal Tanjung Uban seluas 250 hektar. Kapasitas penyimpanan yang dikelola sebesar 402.413 kilo liter minyak, dan 93.500 metric tons untuk gas cair. Tersedia tujuh dermaga dengan menampung kapal berukuran 600 hingga 100,000 tonase bobot mati. Di Indonesia, terdapat enam terminal energi seperti Terminal Tanjung Uban dan satu pengelolaan oleh PT PET.

Yakni Terminal LPG Refrigerated Tanjung Sekong di Banten. Ada juga Fuel Terminal Pulau Sambu, juga di Kepulauan Riau. Ada Fuel Terminal Kotabaru di Kalimantan Selatan. Ada Fuel Terminal Baubau, di Sulawesi Tenggara. Dan ada Terminal LPG Refrigerated di Tuban, Jawa Timur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline