Pemindahan secara bertahap ibu kota negara, dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur, bakal berlangsung mulai Agustus 2024. Ditandai dengan pelaksanaan upacara hari ulang tahun ke-79 proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Pemindahan ibu kota ini tidak membuat pembangunan di Jakarta mandek. Hingga tahun 2026 mendatang, apartemen di Jakarta malah tumbuh pesat.
Data Colliers menyebut, ada 19 proyek apartemen hak milik yang menyelesaikan pengerjaannya pada 2026. Total 8.524 unit. Nah, 9 proyeknya sudah diserahterimakan secara bertahap pada 2024 ini. Secara keseluruhan, jumlah pasokan apartemen hak milik di Jakarta, sampai tengah tahun ini sebanyak 226.815 unit. Lalu bagaimana dengan apartemen sewa?
Jumlah pasokan apartemen sewa di Jakarta, tahun ini, sebanyak 7.074 unit. Bakal ada peningkatan pasokan menjadi 7.793 unit pada akhir 2025. Tingkat hunian dari apartemen sewa ini mengalami peningkatan. Terutama oleh tamu yang menginap untuk waktu jangka pendek. Sedangkan tarif sewa rata-rata, apartemen di kawasan sentra bisnis, mencapai Rp 464.453 per meter persegi setiap bulan.
Berikut ini proyek pembangunan apartemen, baik hak milik maupun sewa, yang sedang dalam pengerjaan hingga tahun 2026. Beserta jumlah unitnya.
Selesai tahun 2024
The Aspen Peak Residence di Jalan Fatmawati, 392 unit.
Antasari Place Menara 1, 980 unit
Sadewa Tower Asthana Kemang, 362 unit
Branz Mega Kuningan, 482 unit
Azure Tower di Ciracas, 1.087 unit
The Newton 2 Ciputra World 2, 624 unit