Lihat ke Halaman Asli

Masbukhin

Wirausaha dan Pelaku E-Commerce

Hingga 2026, Perkantoran di Surabaya Tak Bakal Bertambah

Diperbarui: 18 Juli 2024   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Dibandingkan kota besar lain di Indonesia, pasar perkantoran di Surabaya sedikit berbeda. Hingga tahun 2026, kemungkinan jumlah ruang perkantoran tidak akan berubah. Stabil pada angka luasan total sebesar 609.325 meter persegi, seperti tahun 2024 ini. Laporan terbaru yang dirilis Colliers menyebutkan tidak ada pengembang yang mengumumkan, apalagi meluncurkan, proyek baru. 

Dari luasan total ruang perkantoran di Kota Surabaya, berikut ini rincian berdasarkan lokasi. Distribusi di Surabaya Pusat seluas 249.823 meter persegi, atau 41 persen. Surabaya Selatan terdapat 146.238 meter persegi, atau 24 persen. Surabaya Barat seluas 121.865 meter persegi, atau 20 persen. Surabaya Utara seluas 54.839 meter persegi, atau 9 persen. dan Surabaya Timur seluas 36.559 meter persegi, atau 6 persen.

Pandemi Covid menjadi faktor dominan tidak adanya penambahan ruang perkantoran baru di Surabaya. Pengembang menunggu hingga kondisi ekonomi dan bisnis pulih total. Sembari mengoptimalkan aset aset perkantoran yang dimiliki saat ini. Angka keterpakaian atau okupansi ruang perkantoran, hingga tengah tahun 2024, sebesar 63,9 persen. Tentu masih cukup ruang yang bisa dioptimalkan.

Tidak tampak target khusus yang ditetapkan pengembang terhadap okupansi ruang perkantoran di Surabaya, setidaknya hingga akhir 2024. Namun pengembang optimistis adanya peningkatan minat berbagai sektor untuk menempati ruang perkantoran. Beberapa perusahaan juga merencanakan pembukaan kantor cabang di Surabaya. Artinya, iklim usaha sudah menunjukkan tanda-tanda sehat.

Masih banyaknya ruang perkantoran yang kosong, membuat harga sewa makin kompetitif. Saat ini, berdasarkan data Colliers, harga sewa dasar ruang perkantoran di Surabaya rata rata Rp 145.917 per meter persegi. Pengembang diperkirakan tidak melakukan kenaikan sewa dalam waktu dekat sebab memprioritaskan tingkat hunian lebih dulu. Kemungkinan kenaikan harga sewa terjadi pada awal 2025.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline