Untuk para pemasar, penjual, aktivis branding, praktisi komunikasi dan awak media, diharapkan bersiap-siap. Sebentar lagi, kita akan masuk ke dunia yang berbeda yaitu A world without Cookies atau Dunia Tanpa Cookies.
Cookies merupakan file kecil yang tersimpan di komputer seseorang untuk membantu menyimpan preferensi dan informasi lain yang digunakan di halaman web yang dikunjunginya. Selama bertahun-tahun cookies telah membantu banyak merek untuk mengidentifikasi target audiens, memahami kebiasaan mereka di situs web oleh para marketer untuk keperluan pemasaran sebuah produk atau jasa.
Keputusan larangan penggunaan Cookies pihak ke-3 (3rd-Third PartyCookies) oleh Google, Apple, Microsoft dan Facebook, yang efektif akan dilaksanakan pada awal tahun 2023.
Apabila keputusan ini sudah mulai dilaksanakan diprediksi 90% aktivitas selling-marketing-branding, ikut terganggu. Pelacakan transaksi-pergerakan Konsumen antar-platform atau applikasi, tidak bisa lagi akurat. periklanan digital juga akan terdampak. Kemungkinan target iklan akan meleset. Dan publisher hingga broadcaster berpotensi akan kehilangan revenue-nya.
Lalu kita sebagai digital marketing harus bagaimana?
1. Membuat Iklan yang Menarik
Mulai sekarang pertimbangkan iklan yang akan ditampilkan itu menarik. Menarik yg bagaimana? Menarik yang mampu menggugah interest audiens atau memberikan solusi. Karena biasanya iklan yang mampu menghibur dan menggugah emosi audien akan lebih berdampak positif untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa yang kita tawarkan
2. Fokus Pada Konten Berkualitas Bermain secara Organik
Iklan berbayar memang akan mempercepat pertumbuhan penjualan, nah karena cookies akan hilang maka kita harus membuat dengan konten yang berkualitas tentunya beriklan secara manual.
3. Memiliki Tim yang Kompeten
Tips digital marketing berikutnya adalah harus memiliki tim konten dan ads yang kompeten dibidangnya.