Lihat ke Halaman Asli

Moh Khozah

Dai Bilqolam

Antara Menikah dan Menanti Sarjana

Diperbarui: 14 Juni 2019   04:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto gabungan yang diambil dari wow.tribunnews.com dan hipwee.com

Lulus SMA menjadi pilihan menentukan jati diri antara melanjutkan pendidikan atau menikah dengan calon pendamping hidup selain itu juga ada yang langsung memilih bekerja baik di negeri sendiri dan negeri Orang.

Angka paling tinggi ada di titik melanjutkan pendidikan dan menikah. Namun, tidak jarang yang melanjutkan pendidikan melangsungkan pernikahan dengan calon pendampingnya. Sehingga pendidikan nya ditinggalkan begitu saja tanpa ada reaksi lanjutan dan memilih menikmati hidup bersama keluarganya.

Di sinilah ujian paling berat bagi mahasiswa dalam menghadapi memilih menikah antara menunggu sarjana yang sebentar lagi akan tiba. Di samping kiri dan kanan sudah pada hidup bahagia nan romantis bersama pasangan tercintanya sedangkan kita masih sibuk menyelesaikan tugas kampus yang begitu rumit dan membosankan.

Ditambah lagi dengan pertanyaan orang-orang sekitar, kalau sudah lulus pada akhirnya akan menjadi apa? Bingung mau menjawab apa karena masih belum ada tanda-tanda untuk menjadi apa.

Kegelisahan terus menaungi langkah menanti sarjana yang tak kunjung tiba. Seakan-akan masih lama sampai pada pintu kesuksesan dan semakin jauh jaraknya. Hati terus tidak sabar antara berani berakhir di tengah jalan dan melanjutkan sesuai keinginan masuk ke perguruan tinggi.

Hari demi hari semakin gencar godaan dari kanan kiri dan depan belakang yang terus menghasut untuk sama-sama seperti mereka. Teman-teman seusia pada sudah menikah bahkan di bawah usia sudah pada melangsungkan pernikahan sedangkan kita belum ada juga tanda-tanda untuk menikah bahkan tunangan.

Tetangga dekat terus bertanya kapan menikah, teman sebaya pada memancing kapan akan menikah. Menikah itu nikmat dan menyenangkan bahkan segalanya akan menjadi indah tanpa ada rasa bingung yang merasukinya karena selalu hadir orang yang dicintainya untuk menemani dan menghilangkan rasa kegundahan yang menaunginya.

Lalu sudikah meninggalkan mimpi yang telah ditorehkan dengan perjuangan yang penuh dengan tantangan dan rintangan yang selau hadir menyambutnya. Sudah berapa uang yang dihabiskan untuk biaya mulai dari pendaftaran sampai pada semester tua yang sebentar lagi akan menyandang titel sarjana. Nama akhirnya akan bertambah dengan nama kebanggaan yang menjadi simbol bahwa sudah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

Menikah adalah Sunnah Rasul di mana setiap orang akan menikah, namun sudah siapkah kita menikah sesuai dengan hukum Islam. Sudah punya bekal untuk menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan norma agama yang ditetapkan dan wajib dilaksanakan.

Maka dari itu selesaikan dulu pendidikannya. Karena suatu saat nanti pendidikan ini yang akan menuntun perjalan hidup kita untuk menjadi lebih baik.

Jangan terburu-buru untuk menikah karena perbandingannya lulus kuliah tinggal sebentar lagi dan menikah sebentar lagi akan juga menikah sesudah kuliah selesai. Ketika sudah melangsungkan pernikahan kita akan hidup selamanya bersama keluarga yang dicintainya sampai ajal menjemputnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline