Lihat ke Halaman Asli

Moh Khozah

Dai Bilqolam

Melanjutkan Jejak Sebelumnya atau Mengembangkan Sendiri

Diperbarui: 13 Mei 2019   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

edukasi.kompas.com

Pada roda kepemimpinan sebuah organisasi sejatinya pengurus baru harus punya komitmen sendiri tanpa ada campur tangan dari pengurus sebelumnya. Agar menegement yang sudah berjalan ataupun inovasi dari organisasi masa sekarang tidak menjadi gonjang-ganjing bahkan melemahkan para pengurus masa sekarang, pasalnya jika pengurus sebelumnya diikutsertakan akan selalu menyikapi pada kepengurusan masa kepemimpinannya sehingga bukan mengembangkan akan tetapi melanjutkan masa kepemimpinan sebelumnya.

Di sini bukan berarti melupakan perjuangan pengurus sebelumnya cuman biar pengurus masa sekarang berjalan sesuai komitmennya. Memberikan kritik boleh akan tetapi tidak berlebihan dan sifatnya mendukung. Menyampaikan kritik tidak sepantasnya dengan intonasi tinggi, karena kritik senior akan berdampak kepada pengurus masa sekarang. Kemudian tidak perlu seolah-olah memimpin, menyampaikan kebijakan-kebijakan kepemimpinan sebelumnya. Biarkan pemimpin sekarang yang memimpin sesuai manajemen yang sudah ditetapkan dan sedang berjalan.

Sebagai bagian dari organisasi yang berada di posisi di atas ketua pimpinan tidak perlu untuk mengkritisi sedemikian rupa, masukan boleh tapi bukan berarti memaksa terhadap organisasi yang sedang dipimpin  masa kepemimpinan sekarang. Organisasi tidak berjalan bukan karena faktor dari menejemen organisasi yang salah akan tetapi dari pemimpin yang tidak mampu mengkordinir berjalannya organisasi baik dari administrasi, program kegiatan dan lain sebagainya. Kita harus tahu fungsi-fungsi organisasi, jangan hanya mengambil sesuai pengalaman sendiri. Membacalah buku-buku tentang kepemimpinan sebanyak-banyaknya biar ada inovasi baru dalam memimpin organisasinya.

Organisasi bisa maju dan mengalami kegagalan, apabila salah resepsi. Baik ketika pemimpin atau senior menyepelekan kenerjanya salah satu pengurus tertentu sehingga berdampak sakit hati, maka siap-siaplah organisasi tersebut akan mengalami kegagalan dalam kepemimpinan. Jika mempunyai tujuan untuk memperbaiki, perbaikilah dengan bahasa yang santun dan etika yang baik bukan dengan cara kekerasan dan menyudutkan.

Pro kontra antara pengurus satu dan yang lain bahkan senior dalam organisasi bukan hal yang baru. Namun, jangan sampai merusak terhadap tatanan kepengurusan yang dapat menghalangi suksesnya organisasi. Jika perlu diperbaiki maka perbaikilah sebaik mungkin, jika perlu diperhatikan maka perhatikanlah sebagaimana mestinya. Jangan sampai di adu dombakan sehingga menjadi berantakan.

Jadi, biarlah kepemimpinan masa sekarang berjalan sesuai pendiriannya, tidak perlu ikut campur sepenuhnya terhadap kepengurusan berikutnya. Karena mereka punya pendirian sendiri dalam menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Kritikan jangan sampai berlebihan sehingga melemahkan pengurus yang menjalankan tugasnya.

Bersikaplah santun dalam menyampaikan gagasan kritikan tidak perlu intonasi yang tinggi, berilah motivasi yang sepantasnya sesuai kebutuhan. Banyak orang yang hanya mampu berbicara akan tetapi sedikit yang mau beraksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline