Pagi datang dengan senyuman sinarnya
Menyinari embun pagi menerobos gumpalan awan yang menghalangi penglihatan
Angin sepoi-sepoi menusuk kulitku melewati jendela dinding kamar
Memeluk seberat mungkin
Rasah pedih terus membelah hati
Kata-kata kemarin melukai batinku
Menikam tanpa pisau
Menerkam dengan pedang handal
Tetesan air mata terus membasahi
Mengalir deras tanpa terasa
Menyelimuti semangat pagi untuk beraksi
Selamat pagi semuanya sepenuh hati