Penulis 1 : Masayu Laili Khairunnisa
Penulis 2 :Ahmad Wahidi,S.Ag,SIP,M.Pd.I
(lailikhairunnisa24@gmail.com)
ABSTRAK
Kajian ini mengulas konsep kesetaraan gender dalam kerangka pemahaman Islam. Melalui analisis terhadap naskah-naskah utama Islam dan interpretasi teks-teks klasik, penelitian ini mengeksplorasi pandangan Islam terhadap peran, hak, dan kewajiban gender dalam masyarakat. Kesetaraan gender dalam perspektif Islam membahas peran dan hak yang diberikan agama kepada pria dan wanita. Kajian ini mengeksplorasi perbedaan dan kesamaan pandangan terhadap kesetaraan gender dalam kacamata agama Islam. Penting untuk diingat bahwa pandangan dan pemahaman tentang kesetaraan gender dalam islam bisa bervariasi, dan sering tergantung pada konteks tempat individu atau masyarakat berada.
Kata Kunci: Islam, Kesetaraan Gender, Perspektif.
Pendahuluan
Persepektif islam tentang kesetaraan gender berasal dari teks-teks suci islam dan tradisi yang berkembang sepanjang sejarah. Berikut beberapa poin kunci yang membentuk latar belakang tersebut.
Al -quran: Al-Quran adalah kitab suci islam yang diyakini sebagai wahyu langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad. Al-Quran mencakup prinsip-prinsip kesetaraan dalam pandangan Allah terhadap semua individu, tanpa memandang jenis kelamin. Misalnya, Al-Quran menyatakan bahwa pria dan wanita yang bertakwa dan beramal baik akan mendapatkan pahala yang sama di sisi Allah.
Hadits: Hadis adalah koleksi ucapan, tindakan, dan persetujuan Nabi Muhammad. Beberapa hadis menyampaikan pesan-pesan yang mendukung kesetaraan gender, seperti pentingnya memberikan hak-hak wanita dan perlindungan mereka. Peran Wanita dalam Sejarah islam: Dalam sejarah islam, ada banyak contoh wanita yang memainkan peran penting dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan,politik, dan sosial. Misalnya, khadijah,istri pertama Nabi Muhammad, adalah seorang pedagang yang sukses dan salah satu tokoh awal islam.
Pemahaman Interpretatif: Pemahaman tentang kesetaraan gender dalam islam juga dipengaruhi oleh berbagai sekolah pemikiran dan interpretasi agama. Beberapa ulama dan mazhab islam memandang kesetaraan gender sebagai prinsip penting, sementara yang lain mungkin memiliki pandangan yang lebih konservatif.