Lihat ke Halaman Asli

Reuni Terakhir

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bip..bip... Sebuah email baru saja masuk ke HPku. Kulihat sekilas, email tersebut dari grup teman SMAku. Wah sepertinya sudah lama grup ini tidak aktif, ada apa gerangan? Segera kubuka isinya. Mengingat masa SMA, 15 tahun yang, masa yang begitu indah, penuh kenangan, dan mungkin tak akan pernah kulupa. Ini dia, ada undangan reuni, masih satu bulan lagi.

.

Ah reuni, acara yang sebenarnya sangat kubenci, namun sekaligus kurindukan. Umurku sudah 33 tahun. Tidak muda lagi, dan aku masih single. Reuni nanti pasti pertanyaan yang sama kembali terlontar dari obrolan-obrolan panjang kami. "Kapan nikah Bro?". Sulit sekali menjawabnya. Jawaban yang sebenarnya sangat jelas dalam hati, namun tidak mungkin kukatakan, dan akan sangat sulit untuk mengatakan jawaban lain untuk sekedar basa-basi. Yah, meski begitu aku akan datang. Aku harus datang.

.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, begitu email undangan datang, aku langsung BB si Indah. Kenapa? Apalagi? Dia sama-sama jomblo, ga enak kali jomblo sendirian di acara reuni. "Ndah, dah terima email reuni belum?" "Baru juga gw mau BB lo. Nyari temen yak? he...he...". "Yoa, biasa ya ntar kita bareng." "Ok sip....." Nah, persiapan beres, lumayan ada temen jomblo.

.

Aku pun kembali teringat tahun lalu. Seperti biasa aku datang bareng si Indah, dan seperti biasa pula kami jadi bahan olok-olokan temen seangkatan. Dah tua gini, sama-sama jomblo, datang juga pasti bareng, dah jadian aja, kata temen-temen. Dan kami pun cuma bisa senyum-senyum sendiri.

.

Kami tidak tahu alasan masing-masing, kenapa sampai sekarang masih jomblo. Aku tidak pernah cerita ke Indah, dan Indah pun tidak pernah cerita, bahkan bertanya pun kami masing-masing tidak pernah. Mungkin Indah mengira aku gay, karena memang kami berteman cukup dekat dan dia tahu pasti aku tidak pernah pacaran. Beberapa kali dia meledekku ketika kami bercanda, namun aku hanya tertawa.

.

Akhirnya hari itu tiba juga, Minggu, tanggal 7 April 2013. Sekitar jam 7 aku berangkat ke rumah Indah di daerah Pondok Kelapa, setelah itu kami akan meluncur ke Puncak. Panitia acara sudah menyewa villa di sana untuk acara makan siang hingga sore hari. Aku sangat bersemangat untuk segera sampai. Acara tahunan yang kubenci namun sangat kurindukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline