Mata indahmu menatap tajam.
Menghujam dalam ke relung hati.
Susah payah aku cabut.
Berhasil memang,
tapi tetap meninggalkan bekas.
...
Senyummu pun terkembang.
Bagai hujan menyegarkan padang gersang.
Tapi apa daya,
aku ini bukan tanah tak bertuan.
Biarlah kuresapi dingin tetesanmu.