YOGYAKARTA - Pendiri Sekaligus Pembina Lembaga AR Learning Center dan Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara berterima kasih kepada segenap redaksi di platform blog dan publikasi online "KOMPASIANA" atas pemutusan akses atau men-take down sebuah konten yang berisi info tentang pencemaran nama baik dan kebohongan yang dibuat oleh kelompok diluar kepengurusan yang sah.
"Mewakili para Penasehat, Pembina, Pengawas, dan semua Pengurus, terima kasih banyak atas tindaklanjut terkait konten yang dipublis dan kini sudah dihapus, semoga kita tetap menjaga marwah penulis dalam menulis yang dilandasi kebenaran dan keimanan," terang Mas Andre Hariyanto pria asal Surabaya, Rabu (14/09/2022).
Konten tersebut, masih kata Mas Andre yang juga Ketua Bidang Pendidikan - Profesi Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Perwakilan D.I Yogyakarta, telah ditinjau ulang dan hasilnya konten tersebut dituruntayangkan sehingga tidak dapat diakses kembali.
"Ya, Alhamdulillah pihak KOMPASIANA sudah menghapus konten berita yang merugikan banyak pembaca dan khususnya Alumni AR Learning Center, karena mereka - mereka yang membuat ulah sudah merencanakan untuk menghancurkan lembaga dan yayasan ini," tegas Eks Santri dan Humas Pondok Pesantren ini.
Dikatakan juga, dalam Rapat Akbar Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara dan Lembaga AR Learning Center, keputusan ini harus diambil karena tidak mencerminkan karakter dan figur pemimpin sebagai bagian dari Lembaga dan Yayasan dianggap tidak memiliki sense of belonging, melanggar etika, kurangnya akhlaq dan adab serta minimnya pengalaman.
Menanggapi hal tersebut, Pengawas Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara (YPPN) yang kini menjabat sebagai Ketua YPPN periode 2022 - 2026 DR. R. Iman Suwono, Marconist, S.Sos, S.Psi, MPH, M.Si, C.Ftax, CT-ALC menyebut keputusan ini merupakan semangat motivasi menuju Lembaga AR Learning Center yang lebih profesional.
"Apapun yang telah berlalu sebagai pelajaran dan semangat motivasi kembali dan untuk sekarang, fokus dan tentu harus menerapkan prinsip SILK (selektif, integritas, loyalitas, komitmen)," terang Doktor Iman Suwono.
Mengakhiri penjelasan, Mas Andre Hariyanto menegaskan agar kita menyadari untuk tidak mudah mempercayai berita hoax, apalagi datangnya yang tidak resmi dari bagian yang sah.
Mengutip dalam Q.S Al -- Hujurat/46: 6. Menjelaskan terkait Skeptis, yakni sikap selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Apalagi jika datang dari sumber yang tidak jelas. Dalam Islam ada konsep Tabayyun.
Ibnu Baadis mengatakan, "Tidak semua yang kita dengar dan kita lihat harus diyakini oleh hati-hati kita, namun hendaknya kita mengeceknya dan memikirkannya secara matang. Jika memang terbukti dengan bukti nyata maka kita mempercayainya, namun jika tidak maka kita meninggalkannya." (Ushul Hidayah hln. 97).