Lihat ke Halaman Asli

Sibuknya Menyambut Pak Beye ...

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini Cilacap mendapat kunjungan kerja Pak Beye dalam rangka Peresmian Kilang III Pertamina. Semua sibuk dibuatnya, dari Pertamina, Pemerintah Kabupaten, Bala Tentara, Pak Polisi, Pegawai PJKA, sampai dengan tukang parkir. Pak Beye akan naik kereta eksekutif beserta rombongannya, surprise ...... ? Yang luar biasa lagi adalah polah tingkah bawahannya dari Tentara, Polisi, Pejabat Provinsi, dll yang ingin mengamankan Mister No 1. Suasana Ring 1 Pertamina, Pendopo Kabupaten, dan Stasiun KA seperti perang ..... Tentara bersenapan begerombol penuh waspada, Polisi sibuk pakai Mobil barunya Mitsubishi Fortuner dan double cab, barisan mobil perang di depan Kodim, Bis angkut, truk angkut personel, dll. .... Mungkin Pak Beye takut bila ada ancaman teroris yang pernah ada dari Cilacap (ingat: Baridin).

Yang mendapat berkah adalah pemilik hotel .... karena Hotel-hotelnya semua dihuni ludes dipakai para penderek Beye. Mungkin pedagang makanan khas Cilacap juga kebagian rejeki karena pasti sepulang Pak Beye para penderek akan mborong jajanannya.

Mau tahu ongkos untuk pengamanan karawuhan Pak Beye? Konon menghabiskan 400 juta dan untuk tentara, pengelolanya Korem. Gak tahu yg ke Polisi berapa, yg jelas pasti diangka sekitar itu. .... Dan yg membuat bergidik adalah Pertamina menyediakan anggaran 4 Milyar untuk mangayubagya karawuhan Pak Beye. Karena Pertamina gak mau repot maka diserahkanlah penyelenggaraan acara kunker Pak Beye ke EO.

He he ..... bukannya saya ngiri melihat itu ...?? hanya heran saja, mengapa harus seperti ini memperlakukan kedatangan sang No 1 Republiken ? bukankah seharusnya sang raja datang membawa kesejahteraan dan kedamaian? Bukan suasana perang, dan bukan pula lomba mobil terbaru dan mewahnya para pejabat, bukan pula ketakutan warganya karena banyaknya tentara dan polisi. Yang diinginkan warga masyarakat hanyalah kedekatan pemimpinnya dengan rakyat, suasana damai dan nyaman bila sang Pemimpin datang, berkah rejeki bagi rakyat miskin dan pedagang kecil, manusiawinya balaraja yang menjaga bukan sangar dan arogannya, tidak bermewah-mewahan dan berlebihan dalam menyambut Raja. Bukankah ini jauh dari ucapan pak Beye yang mengajak hidup sederhana rakyatnya ??? Mau dibawa kemana Republik ini Pak Beye bila suri tauladan itu hanya dibibirmu ?? Kemana .... kemana .... kemana ...? (Kata Ayu Ting-Ting)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline