Lihat ke Halaman Asli

Agung Santoso

Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Ilusi Green Jobs di Tengah Badai Pengangguran Indonesia

Diperbarui: 8 Juni 2024   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : www.pexels.com/Anna Shvets 

"Pengangguran Indonesia 7,2 Juta Orang Februari 2024" -- katadata.

Transisi energy, circular economy, sustainable development, dan green jobs Tengah menjadi isu sexy yang menarik perhatian Masyarakat dunia.

Ancaman perubahan iklim dan kelaparan dunia menjadikan umat manusia terpaksa sadar akan pentingnya keberlanjutan hidup umat manusia.

Indonesia sebagai salah satu negara dunia praktis turut serta dalam upaya-upaya positif untuk menciptakan kehidupan dunia yang lebih baik.

Green Jobs dipandang menjadi sebuah produk yang mampu menyerap tenaga kerja dan Solusi positif dalam pergolakan isu keberlanjutan.

Menurut International Labour Organization (ILO) Green Jobs adalah pekerjaan yang mampu meningkatkan efisiensi konsumsi energi dan bahan baku, membatasi emisi gas rumah kaca, meminimalkan limbah dan kontaminasi, melindungi dan memulihkan ekosistem, serta berkontribusi pada adaptasi terhadap perubahan iklim.

Adapun konkritya Pekerjaan-pekerjaan di bidang energi terbarukan, seperti teknisi panel surya dan insinyur energi terbarukan, bertujuan untuk mengubah cara kita memproduksi dan menggunakan energi dengan lebih berkelanjutan. 

Mereka yang bekerja dalam efisiensi energi, seperti auditor energi dan spesialis retrofit rumah, membantu mengidentifikasi dan menerapkan solusi untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon. 

Di sektor transportasi ramah lingkungan, insinyur kendaraan listrik dan pengembang infrastruktur transportasi publik berperan dalam mengembangkan alternatif transportasi yang lebih bersih dan efisien.

Sementara itu, pekerjaan di bidang pengelolaan limbah dan daur ulang, seperti insinyur pengolahan limbah dan teknisi daur ulang, bertujuan untuk mengelola limbah secara efektif dan mengurangi pencemaran lingkungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline