London, ibu kota Inggris, tidak hanya terkenal dengan Big Ben, Tower Bridge, Buckingham Palace, dan London Eye, tetapi juga sebagai kota yang unggul dalam pengelolaan transportasi berkelanjutan.
Dengan komitmen kuat untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup warganya, London telah menjadi contoh utama dalam implementasi transportasi ramah lingkungan.
Menurut OECD (1994), transportasi berkelanjutan adalah transportasi yang tidak menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan ekosistem, serta mampu memenuhi kebutuhan mobilitas secara konsisten.
Definisi ini tercermin dalam berbagai kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kota London.
Salah satu kebijakan utama adalah pengembangan jaringan transportasi terintegrasi, yang mencakup bus, kereta bawah tanah, kereta api, dan trem.
Jaringan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi pengguna, tetapi juga didukung oleh kebijakan tarif yang terjangkau, sehingga semakin banyak warga yang beralih ke transportasi umum.
Penerapan "Ultra Low Emission Zone (ULEZ)" merupakan langkah signifikan dalam mengurangi polusi udara.
Kendaraan dengan emisi tinggi dikenakan biaya tambahan untuk memasuki pusat kota, yang mendorong penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Sejak diberlakukan, ULEZ telah berhasil mengurangi emisi nitrogen dioksida di wilayah tersebut.
Program "Cycle Superhighways" menyediakan jalur sepeda yang aman dan nyaman, mendorong lebih banyak orang untuk bersepeda.
Dengan jalur yang jelas dan terpisah dari lalu lintas kendaraan bermotor, program ini telah meningkatkan jumlah pesepeda harian di London secara signifikan.