Lihat ke Halaman Asli

Agung Santoso

Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Mengapa Es Teh Begitu Populer?

Diperbarui: 19 Juli 2023   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: www.istockphoto.com

"Apa pun makanannya, minumnya teh botol Sosro" 

Sebuah tagline yang telah melegenda bagi masyarakat Indonesia. Kalimat tersebut kerap muncul di layar kaca menemani keluarga, apalagi Ketika bulan suci Ramadhan tiba hampir setiap jam iklannya muncul. 

Budaya minum teh era modern ini memang sangat populer dalam masyarakat meskipun budaya minum teh budaya yang belum lama dianut oleh bangsa Indonesia. Banyak orang meyakini budaya minum teh datang dari bangsa Tiongkok. 

Namun para sejarawan bersepakat jika lokasi pertama teh ditanam dan diproduksi secara komersial di South Carolina Amerika Serikat pada tahun 1795 (phinemo.com, 2023). Budaya minum teh didasarkan pada kebutuhan masyarakat Amerika terhadap minuman dingin menyegarkan yang ekonomis. 

Berdasarkan laporan dari Serious Eats, es teh mulai menjadi populer di Amerika Utara pada abad ke-19 berkat upaya seorang komisaris teh asal India.

Dikisahkan bahwa pada suatu hari yang panas, saat melakukan promosi toko teh di Paviliun India, komisaris teh tersebut, Blechynden, memutuskan untuk menuangkan teh panas ke dalam es. Inilah awal mula terciptanya es teh.

Namun, menurut sejarawan Pameran Dunia, Pamela J. Vaccaro, ada versi cerita lain. Sebelum Blechynden menuangkan teh ke dalam es, pada tahun 1893, seorang pria bernama N.B. Reed telah menjual es teh.

Tak hanya itu, ada juga klaim bahwa es teh pertama kali diciptakan oleh penduduk asli Amerika Utara. Pada masa itu, mereka mencampur potongan es dari kolam dan danau yang diambil selama musim dingin dengan teh panas.

Dengan demikian, pada awalnya, es teh diyakini berasal dari kombinasi antara teh panas dan potongan es yang terbuat dari salju (Grid.id, 2022). Sementara dalam catatan lain tertulis mengenai resep es teh manis yang berasal dari buku resep kuno berjudul "Housekeeping of Old Virginia" yang ditulis oleh Marion Cable Tyree dan diterbitkan pada tahun 1879. Resep tertua yang tercatat masih menggunakan teh hijau sebagai bahan utamanya, bukan teh hitam.

Sementara menurut Prof. Dr. Ir. Murdijati-Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, minuman "teh" telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia sejak masa kedatangan Belanda di Pulau Jawa. Belanda memasuki Pulau Jawa melalui jalur Maluku saat berdagang rempah-rempah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline