Lihat ke Halaman Asli

Masad Masrur

Mahasiswa Pasca Sarjana USAHID JAKARTA

Santiago Barnabeu

Diperbarui: 22 Juli 2021   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Oleh Masad Masrur

"Ketika disebutkan kata “Madrid”, orang akan segera menyebut sebuah klub sepakbola kota itu yang amat terkenal: Real Madrid. Demikian pula kami, belum ke Kota Madrir rasanya kalau belum mampir ke Stadion Santiago Barnabeu milik Real Madrid. Sebetulnya seperti apa Madrid itu?

Konon, Kota Madrid adalah kota terbesar ketiga di Eropa setelah London dan Berlin. Saya sendiri hanya sedikit mengetahui mengenai Madrid terkecuali sepakbolanya. Setahu saya, asal-usul kata Madrid berasal dari kata Arab “Al-Majriti” yang berarti tempat air memancar, sumber air, atau sumber saluran air. Disebut Al-Majrit dikarenakan dekat istana yang dibangun Muhammad I, terdapat sungai Manzanares yang disebut umat Islam saat itu sebagai al-Majrīṭ. Kemudian, nama ‘al-Majrit’ ini pun menjadi ejaan modern setempat sehingga menjadi Madrid.

Membaca lebih dalam lagi sejarah kota ini, disebutkan bahwa saat Amir Khalifah Cordoba Muhammad I menguasai Madrid, ia membangun benteng pertahanan di sebuah bukit di tepi Sungai Manzanares. Benteng itu sangat kokoh melindungi Kota Madrid yang ekonominya sangat maju kala itu. Khalifah juga memerintahkan pembangunan sebuah istana kecil di tempat yang sama yang saat ini ditempati oleh Real Palacio. Di sekitar istana tersebut, dibangun benteng kecil, al-Mudayna.

Dalam bibliografi karya Ibnu Hayyan, disebutkan kebanyakan yang menjadi gubernur kota Madrid pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah adalah anggota keluarga Bani Salim dari Berber.

Saat Islam berkuasa, banyak pembangunan yang dilakukan. Perekonomian Madrid makin maju meski saat itu Madrid hanya sebuah kota kecil, namun kegiatan ekonomi di kota ini cukup bagus. Namun, saat kekuasaan Islam di Andalusia melemah, pada 1085, benteng Madrid ditaklukkan oleh Alfonso VI Castilia. Raja Kristen itu pun mengubah masjid-masjid di Madrid menjadi gereja. Pada 1329, Madrid benar-benar berubah menjadi kota kristiani. Dan saat ini, Madrid lebih dikenal sebagai kota sepakbola.

Ketika berkunjung ke titik nol Kota Madrid pada 2015, kami sulit membayangkan bahwa kota ini awalnya adalah kota muslim, sebab sebagaimana kota-kota lain di Eropa, jejak Islam disini tinggallah puing-puingnya saja, tidak banyak ummat muslim lagi ditemukan disini kecuali para pendatang dari luar Eropa.

Letak Kota Madrid yang strategis, menjadikan kota ini sebagai pusat kegiatan finansial dan politik di Semenanjung Iberia. Setelah demokrasi bergulir pada 1975 pasca kediktatoran Pemimpin Junta Niliter Francisco Franco dan integrasi ke Uni Eropa, Madrid benar-benar menjadi kiblat ekonomi Eropa. Bukan hanya ekonomi, Madrid juga mempunyai Klub FC Madrid yang amat terkenal.

Bagi pecinta sepak bola apalagi penggemar FC Real Madrid, wisata ke Madrid tak akan lengkap tanpa menyambangi stadion Santiago Bernabeu. Stadion ini terletak di Paseo de la Castellana di kawasan Salamanca, Madrid. Stadion ini dibangun pada tahun 1944 dan pertama kali dibuka pada tahun 1947. 

Namanya berasal dari Santiago Bernabéu Yeste, yang pernah menjabat sebagai presiden Real Madrid selama 35 tahun (1943-1978). Santiago Bernabéu Stadium merupakan stadion terbesar kedua di Spanyol setelah stadion Camp Nou di Barcelona, dan saat ini mampu menampung hingga 81.044 penonton. Lapangannya sendiri berukuran 105 m × 68 m. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline