Lihat ke Halaman Asli

muhammad AsadAwalludin

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Demo Memasak (Pengelolahan Makanan Sehat dengan Produk Lokal)

Diperbarui: 14 Agustus 2024   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Kegiatan Demo Memasak (Pengelolahan Makanan Sehat dengan Produk Lokal)/dokpri

Semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, pengolahan makanan menjadi salah satu aspek yang tak kalah penting untuk diperhatikan. Salah satu cara efektif untuk mencapai pola makan sehat adalah dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang segar dan berkualitas. 

Banyak bahan pangan lokal di Indonesia memiliki nutrisi dan bahan bioaktif yang bagus, tetapi belum dimanfaatkan dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah masyarakat kurang memahami manfaat gizi dan kesehatan makanan tersebut. Dalam konteks ini, demo memasak atau demonstrasi memasak menjadi salah satu metode yang efektif untuk memperkenalkan cara-cara inovatif dalam mengolah makanan sehat menggunakan produk lokal.

Labu kuning merupakan salah satu tanaman yang tumbuh melimpah di Indonesia dan cukup mudah untuk ditanam, mulai dari pembibitan hingga perawatannya. Tanaman ini memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Pemanfaatan labu kuning (Cucurbita moschata) lokal masih sangat terbatas (Millati et al., 2020).

Labu kuning mengandung beta karoten yang tinggi, sebuah pigmen berwarna kuning-oranye yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh manusia. Kekurangan vitamin A dapat memicu terjadinya stunting pada balita, terutama karena infeksi seperti diare. Vitamin A sangat penting untuk melawan infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan atas, campak, dan diare (Kemenkes, 2022). Jika balita sering mengalami infeksi, dampaknya bisa langsung menyebabkan stunting karena infeksi dapat mengurangi nafsu makan dan mengganggu penyerapan nutrisi (Torizellia et al., 2023).

Demo masak merupakan kegiatan mendidik individu maupun kelompok dengan memberikan pengetahuan, informasi, dan kemampuan untuk membentuk sikap serta 7 perilaku hidup yang sehat. Tema penyuluhan ini adalah "Demo Memasak (Pengelolahan Makanan Sehat dengan Produk Lokal)", yang menjelaskan tentang manfaat dari masing-masing kandungan yang terdapat di dalam Puding Labu Saus Kelapa. 

Demo masak yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah kegiatan memasak yang mengajarkan proses memasak, pengolahan makanan, dan penyajiannya secara langsung didepan audiens. Menu yang diolah adalah Puding Labu Saus Kelapa, sebagai cemilan Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) untuk pencegahan wasting dan stunting. Pilihan menu ini didasarkan pada ketersediaan Labu di Desa Tanjungan. Bahan-bahan yang digunakan antara lain Labu, agar-agar, madu, dan santan murni,  yang kaya akan manfaat diantaranya karbohidrat, vitamin A dan C. (Amin et al., 2024)

Pengetahuan    mengenai    pengolahan makanan  yang  baik  dan  benar,  penting  untuk dimiliki oleh masyarakat. Beberapa masyarakat saat  ini  lebih  menyukai  produk  pangan yang minimal proses pengolahan agar kandungan zat gizi mampu dipertahankan semaksimal mungkin.  

Namun yang perlu diingat bahwa pengolahan minimalis apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan risiko pertumbuhan bakteri merugikan seperti Escherichia coli. Selain  itu  masyarakat  juga perlu diberikan pengetahuan mengenai makanan  yang  padat  zat  gizi  dan  padat  energi agar setiap   individu mampu secara bijak memilih dan mengonsumsi makanan yang tepat bagi dirinya. (Rusdianti, 2024)

Bentuk kegiatan ini berupa penyuluhan terkait pencegahan stunting dalam bentuk demo masak pangan lokal yaitu Puding Labu Saus Kelapa. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal Rabu, 7 Agustus 2024. Demo masak fokus pada mempraktekkan proses pembuatan Puding Labu Saus Kelapa sebagai menu makanan sehat yang bertujuan agar peserta dapat memahami dan mempraktekkan resep tersebut di rumah. 

Kegiatan ini bertujuan mendorong perubahan perilaku menuju pola hidup sehat, bersih, dan konsumsi makanan bergizi, serta rutin melakukan posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Demo masak yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dilaksanakan bersamaan dengan posyandu balita di Desa Tanjungan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, dengan jumlah peseta hadir sebanyak 57 orang yang dihadiri oleh ibu hamil dan balita.

Pada kegiatan ini masyarakat Desa Tanjungan khususnya kader PKK/Posyandu diberikan penyuluhan terkait pencegahan stunting dalam bentuk demo memasak (Pengelolahan Makanan Sehat dengan Produk Lokal). Dalam kegiatan ini para mahasiswa KKN menjelaskan bagaimana cara membuat Puding Labu Saus Kelapa. Acara ini dihadiri oleh ibu hamil dan balita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline