Lihat ke Halaman Asli

Memberi Arti pada Aktivitas Kantor Kita

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa motif kita meninggalkan rumah dan keluarga tercinta untuk berangkat ke kantor setiap pagi? Lalu baru kembali menjumpai istri dan anak tersayang pada petang harinya. Ada yang menjawab karena kebutuhan akan uang untuk menafkahi keluarga. Ini jawaban paling umum yang untuk istilah zaman baheula “agar asap dapur tetap mengepul”, dan istilah saat ini “agar listrik rumah tidak diputus PLN”. Ada yang menjawab bekerja demi kebutuhan untuk mengejar karir dan menjadi mahir dalam bidang yang dipilih alias aktualisasi diri. Yang ini pun sah-sah saja karena aktualisasi diri adalah kebutuhan alamiah manusia. Namun, bolehlah saya ikut berbagi tentang arti bekerja bagi para kepala rumah tangga.

1.Menjalankan Amanah

Tugas kantor adalah amanah yang harus kita kerjakan sebaik-baiknya. Untuk itu, kita harus siap mempertanggungjawaban kualitas kerja dan hasil kerja karena merupakan bagian dari rangkaian kerja institusi tempat bernaung. Apalagi jika institusi itu adalah lembaga atau proyek yang didanai uang rakyat, tentu semakin besar amanah yang kita emban karena hasil kerja kita pun berdampak luas pada masyarakat.

2.Dakwah

Bekerja adalah bagian dari kewajiban dakwah kita untuk menegakkan hukum Allah. Semagat dakwah yakni menyeru pada kebaikan dan mencegah kejahatan wajib kita laksanakan dalam setiap aktivitas. Karena kerja bukan hanya persoalan duniawi untuk mencari keuntungan pribadi. Ada kejujuran yang harus dijaga agar tidak terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ada keadilan yang harus dijunjung agar tak ada yang tertindas dan teraniaya.

3.Mencari nafkah

“Asap dapur harus terus mengepul” dan “listrik rumah terus menyala”, maka kita harus mencari pemasukan. Islam mengajarkan bahwa harta yang kita berikan kepada keluarga lebih mulia di sisi Allah daripada harta yang kita belanjakan untuk jihad maupun untuk memerdekakan budak. Untuk itu, mari kita menjaga berkah dan kehalalan harta kita dengan bekerja pada koridor yang ada.

4.Bermasyarakat

Kantor tak ubahnya dengan sebuah desa dimana ada banyak tipe manusia berkumpul, berinteraksi, dan saling tolong menolong. Bahkan bukan tak mungkin ada orang baik dan orang jahat. Setiap hari kiita berada dalam komunitas kantor sehingga mereka sama halnya dengan tetangga rumah yang harus kita penuhi hak-haknya. Bekerja di kantor bukan meululu soal kerja dan kerja, api juga aktvitas alamiah manusai untuk bersosialisasi, berbagi, dan tolong menolong.

5.Sarana pembelajaran

Bukankah dari tugas-tugas yang kita kerjakan, tantangan dan pelung yang kita hadapi, dan diklat/kursus/seminar yang kita ikuti adalah sarana nyata untuk meningkatkan kapasitas diri. Selain itu, terlibat dalam institusi kantor menjadikan kita juga belajar komunikasi, organisasi, dan kepemimpinan. Hubungan masayarakat di kantor mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan. Semuanya adalah pembelajaran yang harus kita jalani dengan sabar, penuh kerendahan hati, dan sungguh-sungguh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline