Lihat ke Halaman Asli

Peta Media di Belakang Capres/Cawapres

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Calon presiden/wakil presiden sudah dideklarasikan. Hanya ada dua pasangan. Jakowi-Jusuf Kalla yang diusung PDIP, PKP, Nasdem, dan Hanura dan Prabowo-Hatta yang diusung Gerindra, PAN, PPP, PKS, dan Golkar. Kedua pasangan itu tidak sekadar pasangan sembarangan. Di belakangnya ada backing media yang siap digerakkan untuk mendongkrak popularitas dan meraih kemenangan.

Waktu yang tersedia tidak panjang. Hanya kurang dari dua bulan. Di sinilah peran media massa akan sangat penting dan dominan. Dapat dipastikan para bos media akan mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk mendongkrak elektabilitas jagoannya.

Pasangan Jokowi-JK diback-up oleh media milik Surya Paloh yakni MetroTV dan Media Indonesia. Tapi tidak hanya itu, ada pula NET dan jaringan BeritaSatu.com. Ada juga jaringan SCTV-Indosiar dan Elshintanya. Bos-bos media itu ada di balik pencalonan Jokowi.

Sementara itu di kubu Prabowo-Hatta, ada media milik Bakrie yakni Viva grup: TVOne, Anteve, Vivanews. Bergabungnya Hari Tanusudibjo ke Prabowo memungkinkan kelompok MNC Grup akan memback up pasangan ini. Ada RCTI, MNC, dan jaringan Sindo (koran, radio, dan online).

Siapa yang akan memenangi pertarungan itu akan ditentukan salah satunya oleh peran media di belakangnya. Siapa yang lebih jago mengambil hati rakyat dengan mengemas kampanyenya dengan baik akan sukses. Peran orang-orang di balik layar sangat menentukan.

Kompensasi

Namun ingat, siapa pun yang menang, pasti ada kompensasi yang harus diberikan kepada para pemilik media. No free lunch alias tidak ada makan siang gratis, begitu kata orang bule. Apa bentuknya? Bisa macam-macam. Tergantung deal-deal antara para bos media dan pasangan capres/cawapres.

Dan sudah menjadi rahasia umum, para bos media ini tidak hanya berbisnis di bidang ini saja. Mereka adalah para konglomerat yang menguasai banyak bidang.  Walhasil, bisa saja media ini hanyalah sarananya. Tapi di balik itu ada sasaran empuk yang mau diraih oleh para bos tersebut.

Kita tunggu saja apa yang akan didapatkan oleh para bos tersebut pasca jagonya menang .... Ingat jangan lupa amati! []




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline