Lihat ke Halaman Asli

Kepada Kang Emil: Mohon Jangan Ambil Orang-Orang ini Sebagai Wakil

Diperbarui: 6 Februari 2016   02:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Meremehkan peran wakil dari sebuah perarungan Pilkada adalah sebuah kesalahan yang fatal, asal comot tanpa mempertimbangkan track record calon wakil bisa menjadi penyebab tergerusnya perolehan suara.

Pilpres 2014 lalu adalah pentas yang paling cocok untuk mendukung argumen di atas, begitu ketatnya persaingan antara JKW dan Prabowo, sehingga mau tidak mau, setuju atau tidak setuju, maka figur wakil presiden pak Jusuf Kalla akhirnya menjadi kartu truf kemenangan Pak JKW.

Kelemahan Pak JK waktu itu hanya faktor umur, selain itu nyaris pak JK unggul segalanya dibanding calon wakil yang digaet oleh Pak Prabowo. Puncaknya setelah Pak Hatta Rajasa melakukan blunder di acara debat presiden, bagaimana mungkin seorang yang berpuluh tahun berjibaku di pemerintahan, tak tahu membedakan antara Kalpataru dengan Piala Adipura. 

Jikalau boleh sedikit lebay, seandainya waktu itu mereka bertukar calon wakil, sangat mungkin Pak Prabowo lah Presiden Indonesia sekarang (Bukan berarti saya pendukung Prabowo dan prediksi tersebut hanyalah asumsi pribadi, jadi pembaca boleh setuju atau tidak).

Terkait Pilkada DKI 2017, jika melihat eskalasi politik yang sedang berkembang, sangat besar kemungkinannya Pak Ridwan Kamil akan Head To Head dengan Ahok. Walaupun Pak RK masih belum memberikan keputusannya apakah ikut bertarung atau tidak, namun sebagai seorang politisi yang cerdas, sangat kecil kemugkinannya Pak RK mengabaikan begitu saja momentum politik terbaiknya ini, sebagai jalan untuk meretas karir politik yang lebih tinggi, The Next Presiden Maybe?.

Sebagai seorang DIE HARDnya Kang Emil, boleh dong kang saya ikut usul, supaya jangan sampai salah memilih calon wakil, selektiflah kang, pelajari secara mendalam track record mereka, agar peran wakil akang nantinya bukan hanya sebagai pelengkap, namun benar-benar dapat membantu mengatrol perolehan suara.

Orang-orang yang selama ini telah santer namanya diprediksi bakal ikut bursa pencalonan DKI 1, apakah sebagai gubernur atau wakil gubernur semacam M. Taufik, Sandiago Uno, Hidayat Nur Wahid, Nur Mahmudi Ismail, Sani, H. Lulung, Desy Ratnasari, Eko Patrio, Yusril Ihza Mahendra, Adiyaksa Daud, Biem Benyamin, Tantowi Yahya, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Nachrowi Ramli dan lain sebagainya merupakan orang yang baik dan berprestasi di bidangnya masing-masing.

Namun jika nama-nama tersebut di usung untuk bertarung di ring Pilkada DKI menghadapi ahok, sangat besar kemungkinannya untuk kalah. Bukan berarti meremehkan kekuatan mereka, tapi kalau tidak percaya silahkan saja usung mereka, tanpa sesumbar atau jumawa, ahok tak akan kesulitan menghadapi mereka.

Setahun ini "kami" secara independen tanpa berafiliasi dengan partai politik manapun dan bukan rekanan survey politik manapun, hanya berdasar kecintaan pada tanah kelahiran "Jakarte Punya Kite, dengan menggunakan teknik quisioner dan pendekatan ke warga secara kekeluargaan demi mendapatkan informasi-informasi yang kredibel, "bergerilya" menyusuri sudut-sudut kota yang paling kumuh, hingga gedung-gedung pencakar langit di ibu kota, menemui kalangan terpelajar hingga buta aksara, bersilaturahmi dengan kaum yang papa hingga kaum yang berharta, hingga sampai pada kesimpulan sebagai berikut:

Ahok sebenarnya tak kuat-kuat amat, tak superior banget, hanya jika lawan tandingnya tak punya nilai jual yang tinggi, maka pemilih DKI akan tetap memilihnya. Koh Ahok ibarat akar pada sebuah pepatah : "Tak Ada Rotan Akarpun Jadi" ibarat produk, ahok hanya Barang Subsitusi, yang dipilih hanya jika Produk Primernya tak ditemukan. 

So... Jika Rotannya ada, Produk Primernya tersedia, pasti dan pasti, ahok akan tersingkir dengan sendirinya, boleh percaya atau tidak, namun itulah pola pemilih di DKI 2017 mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline