Kodim 1013/Muara Teweh turut membantu peran pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Salah satunya dengan mulai memberdayakan pertanian modern hidroponik.
Komandan Kodim (Dandim) 1013/Mtw, Letkol Inf Agussalim Tuo, S.H., M.IP menjelaskan, penanaman melon hidroponik ini berlokasi di belakang kantor Kodim dengan luasan green house 14 x 25 meter persegi.
"Dari pengalaman penanaman sebelumnya, satu pohon melon bisa menghasilkan 10-20 buah, dan bisa bertambah sesuai dengan kondisi tanaman. Targetnya 1 pohon bisa sampai 30-40 buah," kata Letkol Inf Agussalim Tuo.
Saat ini, ada 3 jalur penanaman. Dua jalur diantaranya berisi 7 tong, dan 1 jalur berisi 6 tong. Masing-masing tong berisi 2 tanaman melon. Adapun usia tanamannya bervariasi, diantaranya ada yang berusia 13 HST (Hari Setelah Tanam), 24 HST, dan 31 HST. Tanaman yang paling tua sudah mulai berbunga.
"Melon yang ditanam jenisnya Inthanon (melon impor dari Belanda) dan Melon madu lokal. Targetnya akan panen Maret 2024 mendatang," sambungnya.
Letkol Inf Agussalim Tuo menyebut, Pj Bupati Barito Utara sangat tertarik dengan metode hidroponik yang dikembangkannya. Bahkan berencana untuk membangun green house hidroponik serupa pada setiap kantor kecamatan.
"Pj Bupati Barito Utara ini sangat tertarik untuk memassalkan budidaya melon dengan metode hidroponik seperti Kodim 1013/Mtw. Tujuannya agar dapat menambah penghasilan masyarakat dan Kabupaten Barito Utara menjadi salah satu sentra penghasil melon," terangnya.
Selain menanam Melon, Kodim 1013/Mtw juga menanam sayur Kangkung dengan metode aquaponik. Ini merupakan metode tanam yang memadukan tanaman sayur dan ternak ikan dalam satu wadah.
"Total ikan Lele yang diternak sekitar 1000 ekor. Ini sedang riset, nanti apabila berhasil akan dilaksanakan di Koramil-Koramil juga akan diajarkan ke masyarakat,"
Untuk sayur Kangkung tersebut akan panen usia 25-30 hari, sementara ikan Lele bisa panen pada usia 60 hari.