Situs porno seringkali membuai para netters untuk membuka dan mengeksplorasi apa saja yang ada didalamnya. Berawal dari mengintip, membuka, mengeksplorasi bahkan ada yang menjadikan inspirasi untuk membuat rekaman video untuk diunggah ke situs tersebut.
Hal ini juga saya alami di Kompasiana. Berawal dari mengintip, membuka dan membaca isinya, mengesplorasi isi-isinya dan kemudian saya-pun terinspirasi untuk menjadi subyek, selain juga (masih) menikmati artikel artikel menarik dari rekan-rekan lain.
Kesamaan situs porno dengan Kompasiana ini adalah sama sama menampilkan hal hal yang menarik, menggoda dan tak jarang menggugah emosi. Lebih jauh lagi, ketika membuka situs porno tak jarang tiba tiba tangan para netters tidak lagi berkonsentrasi memegang mouse dan keyboard (Nah tangannya kemana hayoo?) Membuka situs ini juga memberikan efek serupa: membuat jari jari ini ingin bermasturbasi dengan tuts tuts keyboard untuk menulis ataupun sedikitnya ingin berkomentar mengenai tulisan rekan rekan lain.
Vulgaritas atau entah apalah itu namanya juga kita dapatkan di Kompasiana, dimana sering kita temui tulisan yang mempertanyakan kewarasan para petinggi negeri ini (meminjam istilah mbak Linda) hingga tulisan yang ‘mencincang’ Tuhan (meminjam istilah pak Erianto Anas). Tidak jarang pula juga ditemui tulisan tulisan yang benar benar vulgar misalnya membahas tentang Seks, Senggama dan lain sebagainya.
Belajar dari pengalaman teman yang pernah membuka situs porno yang akhirnya komputernya harus diinstall ulang karena terkena virus yang tidak bisa dilumpuhkan dengan antivirus, akhirnya saya pun enggan membukanya. Bagi saya pribadi, Kompasiana jauh lebih memabukkan dan melenakan dari situs situs porno yang ada.
Nah bagi para newcomers di Kompasiana, siap-siaplah anda kecanduan dengan situs ini. Situs yang akan menggugah emosi anda! Jangan salahkan Kompasiana ketika jari jari anda mulai bermasturbasi dengan tuts tuts keyboard, bersenggama dengan malam dan berasyik masyuk dengan kopi dan ‘surungan’ untuk menjelajahi keindahan berselancar di situs ini. Lalu apakah nantinya pemerintah akan mencoba memblokir situs ini karena efek adiktif yang melebihi situs porno? (Tanyakan saja ke Pak BeYe he he..)
Mas Pink
Nijmegen, November 2010
Gambar: www.obrolanbisnis.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H