Lihat ke Halaman Asli

Aromamu Menghanyutkanku....

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanan menuju Brussels city center (Belgia) dari Atomic Museum, tiba tiba kita terhenyak oleh kehadiran seorang gadis, yang menurut teman-teman wanita saya cantik, kita terhenyak bukan karena kecantikannya pastinya (banyak orang-orang cantik disini) namun karena begitu gadis tersebut memasuki Metro yang membawa kita ke Brussels City Center, sekonyong-konyong kita terhipnotis oleh aroma wangi yang dikenakan gadis tersebut. Aroma yang menghipnotis itupun dapat kita rasakan dari jarak yang cukup jauh (lebih dari 5 meter). Kebetulan hari itu, aku sendiri yang cowok, ditemani oleh keempat wanita cantik. Kemudian dimulailah pembicaraan mengenai parfum. Namun tiba-tiba seseorang teman, sebut saja namanya Nur menayakan kepada saya "eh kata temen cowokku, cowok bisa berfantasi dengan hanya dengan bau-bauan, bener gak sih?" Selanjutnya temen cowok si Nur ini juga menuturkan kalau beliaunya bisa ber"fantasi" hanya dengan mencium bau parfum. Wah hebat benar ternyata pengaruh parfum bila cerita itu benar. Belum sempat berdiskusi lebih lanjut pembicaraan terhenti karena Metro sudah berhenti pada tujuan, namun akhirnya menjadi teringat pertanyaannya sehingga terinspirasi untuk menuliskan apa yang ada di benak saya mengenai aroma dan interaksi lawan jenis ini.

***

Dari berbagai penelitian para ahli, ternyata ada terbukti adanya peran senyawa-senyawa kimia dalam membentuk interaksi perasaan cinta dan kasih sayang yang timbul antara dua orang yang berlainan jenis. Salah satu biang keladinya adalah apa yang disebut “Feromon/Pheromone”. Feromon tidak serta merta diproduksi ketika manusia ini lahir, namun baru diproduksi ketika anak manusia ini memasuki usia puber (akil baligh). Senyawa ini merupakan hasil produksi kelenjar Endokrin yang ada pada daerah sekitar wajah (telinga, hidung dan mulut), ketiak, kulit dan juga area genitalia (kelamin). Karena sifat kimianya yaitu mudah menguap dan tidak dapat dilihat oleh mata sehingga kehadirannya sering tidak disadari. Lebih lanjut, senyawa ini mempengaruhi system limbic manusia yang mempengaruhi interaksi antar manusia yang berupa ketertarikan pada lawan jenis yang berupa rasa suka, cinta, serta gairah seksual bahkan siklus haid.

Sebelum melanjutkan tentang bagaimana sepak terjang senyawa ini dalam interaksi antar manusia, alangkah lebih baik kita mengetahui apa yang disebut vomeronasalorgan (VNO). Organ ini tidak hanya dimilik manusia, namun juga dimiliki oleh hewan hewan lain. Organ yang terletak pada rongga hidung ini berfungsi mendeteksi Feromon. Organ ini sangatlah sensitive mendeteksi feromon. Walaupun Feromon dapat dideteksi oleh system indra penciuman yang lain, kepekaan VNO terhadap kehadiran Feromon ini sangatlah tinggi. Organ ini langsung terhubung dengan hipotalamus (bagian di otak yang mengatur emosi). Ketika feromon yang dikeluarkan oleh tubuh manusia dan dideteksi keberadaannya oleh VNO dari manusia lain, yang terjadi adalah respon dari otak melalui perubahan fisologis yang berupa perubahan detak jantung (lebih cepat atau lebih lambat), irama pernafasan, temperatur, kerja kelenjar keringat dan hormon hormon seks: testosterone (pada laki-laki) dan esterogen (pada wanita)

Dari cara kerja feromon yang seperti ini dapat menjelaskan mengapa banyak dari kita yang merasakan ketika bertemu seorang lawan jenis tiba tiba jantung anda terasa berdebar-debar, nafas menjadi tidak teratur dan keringat dingin keluar. Inilah salah satu reaksi primitive manusia yang dapat dijelaskan oleh keberadaan si biang keladi yaitu feromon. Pernahkah anda mengalaminya? Jujur pasti anda pernah mengalaminya kan?

Saya yakin seyakin yakinnya bahwa gadis dalam Metro tadi itu memakai parfum, lalu pertanyaannya adalah apakah parfum itu yang membuat kita terhipnotis? ataukah feromon itu berikatan dengan senyawa dalam parfum (karena wanita biasanya mengenakan parfum pada bagian tubuhnya yang juga memproduksi feromon)? ataukah gadis itu menggunakan parfum yang berferomon? Walaupun masih dalam tahap penelitian, diasumsikan bahwa feromon ini dapat berikatan dengan ethanol (senyawa volatile yang terdapat dalam parfum). Dengan Begitu kadar feromon ini menjadi lebih terkonsentrasi sehingga akan memudahkan VNO untuk menangkap sinyal feromon ini. Saat ini juga banyak juga dijual produk parfum yang ditambahi kandungan sintetis feromon.

Sebegitu dahsyatkah peran feromon dalam mempengaruhi interaksi sesama manusia? karena kedahsyatannya, industri farmasi terkemuka sekarang ini, berlomba lomba memproduksi feromon sintetis. Tujuannya adalah tak lain untuk meningkatkan ketertarikan lawan jenis pada yang memakainya. (Sepertinya teman teman yang masih belum menemukan jodohnya dan para playboy cap kambing bisa mencobanya he he)

****

Kedahsyatan feromon juga tidak sampai disitu saja. Seorang dosen saya pernah bercerita di kelas kebetulan beliau seorang dokter, professor dan juga androlog pernah mempunyai seorang pasien seorang gadis yang menstruasinya tidak teratur. Pasien ini notabene sudah beberapa kali ganti dokter dan diberikan obat (hormon?) namun ketika obat tersebut habis, siklus menstruasinya menjadi tidak teratur lagi. Lalu beliau menyarankan kepada pasiennya untuk mencari wanita yang tinggal serumah yang mempunyai siklus haid yang teratur. Karena pasien ini hanya tinggal bersama paman dan pembantunya, dan pembantunya kebetulan memiliki siklus haid yang teratur, maka beliau menganjurkan sang pasien untuk tidur bersama pembantunya. Alangkah kagetnya pasien ini dengan saran beliau. Namun karena beliau ini adalah orang yang ahli dibidangnya, maka pasien ini menurutinya. Tiga bulan kemudian sang pasien datang kembali kepada beliau dan mengucapkan rasa terima kasihnya karena semenjak mengikuti nasehat beliau menstruasinya menjadi lancar. Mungkin tidak hanya si gadis ini, adakah dari anda yang juga mengalaminya? (siklus menstruasi bersamaan dengan orang orang terdekat?) Nah inilah salah satu bukti bahwa feromon bekerja. Walaupun bukti empiris sudah banyak, namun penelitian tentang pengaruh feromon dalam tubuh manusia masih banyak diteliti dan masih banyak aspek yang belum diketahui.

Akhirnya yang menjadi kesimpulan dalam benak saya, bahwa masih banyak ilmu yang tidak diketahui. Semakin kita mengetahui sebuah ilmu pastilah semakin kita menundukkan diri di hadapanNya, karena ternyata apa yang telah kita ketahui masih sangat jauh dari banyak rahasia rahasia alam yang tak terungkap. Fa biayyi alaai Rabbikumaa tukadziban” Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. (Surat Ar-Rahman: 13).

Dari berbagai sumber.

Nijmegen, Spring 2008

Mas Pink

Foto: www.istockphoto.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline