Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Takdir Cinta dan Gerhana di Bumiku

Diperbarui: 26 November 2016   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : mutiara-islam.blogspot.com

takdir cinta

usah dicemas enggan hujan mengucur tapak rekah. walau kutahu bisik-bisik cinta tak sekejap pun beku. dalam nafas rindu dan doamu yang terpenggal satu-satu

usah pula dirisau tentang awan bersemarak kabut senja, menari menertawaimu hingga hening malam tiba - sepanjang sungai cita mengalir keruh bermuara pada simpang setia yang terlanjur bersiyasah

kau harus akur pada jejakmu sendiri. takdir cinta yang tertulis di lauhul mahfudz, seperti kasih laila kepada majnun yang tertahan di batas rindu. hanya maut pemisahnya menjemput restu

ikhlasmu menjalani hari adalah bukti rela hati. bagai kasih ibunda di semua musim yang bersemadi. bersemayam paling sunyi dalam mimpi-mimpi suci. hingga ajal menghampiri tiap lelah dan nyeri

mra

2016

___

gerhana di bumiku

kupandangi jejak mentari pagi

pada cahaya yang terkunci

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline