Lihat ke Halaman Asli

Marzuki Umar

Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Menakut-nakuti Anak Usia Balita, Apa Efek Negatifnya?

Diperbarui: 3 Februari 2024   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Dokumen Pixaby

Oleh :Marzuki Umar, M. Pd. 

Anak merupakan belahan jiwa daripada sebuah keluarga. Dengan adanya anak, selain adanya suatu kebahagiaan, juga kehadirannya akan menjadi tanggung jawab besar bagi sang ayah dan ibunya. Dengan demikian, setiap ayah dan ibu senantiasa menjaga dan memelihara sang buah hatinya itu dengan baik sejak di dalam kandungan sampai ia dilahirkan ke permukaan bumi ini. 

Penjagaan dan pemeliharaan terus saja bergulir agar anak tersebut dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Pengawasan itu tentu dimulai dalam lingkungan keluarga di rumah tangga masing-masing dan dalam lingkungan masyarakat. Sehingga, ke mana dan di mana saja anak itu berada, sang orang tua, terutama ibunya selalu tetap bersama-sama dengannya. Harapan dari semua itu agar nantinya akan menjadi pengobat rindu bagi orang tuanya, agaama, nusa, dan bangsa di masa mendatang. 

Kondisi tersebut dapat kita saksikan di dalam lingkungan tempat tinggal masing-masing, di mana saja ada balita di situ pasti terdapat orang lain sebagai pengawalnya atau juga sebagai sosok penjaga dan pengasuhnya terutama ibu kandungnya. Ini semua dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap anak tersebut.

Peradaban ini terus saja berlangsung saban hari. Canda tawa terus saja disulutkan pihak orang tua atau orang-orang dewasa lainnya, yang membuat sang anak riang gembira. 

Hari demi demi hari, si buah hati secara perlahan terus membesar dan sedikit demi sedikit sudah mengerti bahasa yang dipaparkan sang ibu dan orang-orang yang berada di sekelilingnya. Pendidikan dan pembelajaran terus saja dipoles bagi si kecil itu walau saat itu dia hanya mampu meniru secara terbata-bata.

Di samping itu, rentetan perubahan jasmani dan rohani (fisio-psikis) si anak ke arah yang lebih maju dan sempurna pun kian berkembang. Perkembangan dan perubahan yang terjadi adalah perkembangan motor, perkembangan kognitif, dan perkembangan sosial dan moral. 

Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar (2002:12) menegaskan  bahwa proses perkembangan yang terjadi adalah:

"1. Perkembangan motor (motor development) yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor skill);

2. Perkembangan kognitif (cognitive development), yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/kecerdasan otak anak;

Dan 3. Perkembangan sosial dan moral (social and moral development), yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam anak berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline