Oleh : Marzuki Umar
Pagi yang cerah
Si kecil yang arif matanya terbelalak
Keranjang cimilan kian sepi
Botol bimoli menghembus napas biru
Goni beras tergantung mulutnya ke bawah
Periuk telungkup berbalut semburan debu
Linangan air mata datang tak diundang
Isak tangis ditutupi pada handuk usang
Kegelisahan menghampiri secara bergantian