Lihat ke Halaman Asli

Kultur Jaringan Menguntungkan atau Merugikan?

Diperbarui: 25 Agustus 2018   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kemdikbud

Indonesia merupakan suatu wilayah yang memiliki keadaan geografi yang sangat baik karena kita memiliki banyak sekali keanekaragaman tumbuhan, hewan, dll. Hal ini berarti Indonesia merupakan negara yang memiliki plasma nutfah yang sangat tinggi karena sangat banyaknya jumlah tumbuhan dengan beragam -- ragam jenis dan bentuknya. Bahkan satu spesies tumbuhan bisa memiliki banyak jenisnya. Hal ini merupakan kebanggaan yang kita miliki karena kita berada di Indonesia dana bisa merasakan banyak manfaat dengan keberadaan mereka. 

Tetapi seiring berjalannya waktu keanekaragaman ini malah makin lama makin hilang atau sebagian ada yang hampir punah karena kerakusan dan ketidakpedulian kita sebagai masyarakat Indonesia. Karena itu banyak ilmuwan di dunia yang berusaha untuk melestarikan tumbuhan tumbuhan yang ada di Indonesia salah satunya dengan metode kultur jaringan. Nah, untuk melakukan metode kultur jaringan tentu saja kita memerlukan keberadaan plasma nutfah. Apa hubungannya? Dan seperti apa mereka? Untuk membahas lebih lanjut, dibawah saya akan memberikan beberapa pengertian tentang kultur jaringan dan juga apa itu plasma nutfah.

Plasma nutfah merupakan salah satu sumber daya genetik. Pengertian dari plasma nutfah yaitu bagian dari suatu hewan, tumbuhan, mikroorganisme yang hidup. Plasma nutfah memiliki fungsi sebagai gen yang mewariskan suatu sifat. Plasma nutfah bisa digunakan sebagai pembentukan suatu varietas yang memiliki kualitas tinggi. Misalkan seperti yang kita tahu ada spesies padi yang memiliki rasa enak namun warnanya kurang bersih lalu ada juga suatu spesies padi yang memiliki rasa kurang enak namun putih bersih. Untuk menghasilkan padi yang enak dan putih bersih sifat plasma nutfah yang baik pada setiap spesies digabung menjadi satu sehingga menghasilkan produk unggul. Itu merupakan salah satu contoh penggunaan plasma nutfah.

Selanjutnya saya akan menjelaskan apa itu kultur jaringan. Seperti yang kita ketahui kultur jaringan merupakan salah satu upaya manusia untuk memperbanyak jumlah suatu tumbuhan, kenapa hal ini bisa terjadi. Menurut pengertiannya kultur berarti budidaya dan jaringan memiliki arti sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. 

Jadi pengertian kultur jaringan adalah menjadikan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang memiliki sifat sama dengan induknya, hal ini bisa dilakukan dengan mengisolasi jaringan tanaman tersebut dalam kondisi aseptik didalam suatu botol kultur dengan medium dan pada kondisi tertentu. Kultur jaringan juga dikenal dengan nama tissue culture dan juga kultur in vitro yang didasarkan dengan teori totipotensi. Apa itu teori totipotensi? Teori ini memiliki arti bahwa setiap sel tumbuhan memilki gen dan fisiologis yang utuh untuk tumbuh menjadi suatu tanaman yang lengkap pada kondisi tertentu.

Kultur jaringan memiliki beberapa jenis berdasarkan jenis eksplannya dengan kata lain sel atau jaringan sel asal. Jenis kultur jaringan pertama yaitu meristem culture merupakan kultur jaringan sel atau jaringannya berasal dari jaringan muda atau meristem. Jenis kultur jaringan yang kedua yaitu pollen atau yang memiliki nama lain anther culture yang berarti kultur jaringan dengan teknik menggunakan sel atau jaringan dari serbuk sari atau benang sari. Jenis kultur jaringan yang ketiga yaitu protoplast culture, suatu teknik kultur jaringan menggunakan sel atau jaringan dari protoplasma atau sel hidup yang sudah dihilangkan dinding selnya. 

Jenis kultur jaringan yang keempat yaitu chloroplast culture merupakan suatu teknik kultur jaringan menggunakan sel atau jaringan kloroplas dengan tujuan memperbaiki sifat tanaman dengan pembentukan suatu spesies atau varietas baru. Jenis kultur jaringan yang terakhir yaitu somatik cross atau silangan protoplasma merupakan penyilangan dari dua protoplasma menjadi satu, lalu dirawat hingga membentuk suatu spesies atau varietas baru yang memilki sifat baru.

Kultur jaringan dibagi menjadi beberapa tahap , tepatnya menjadi 6 tahap yaitu sterilisasi, pembuatan media, inisiasi, multiplikasi, pengakaran, dan yang terakhir aklimatisasi. Tahap pertama yaitu sterilisasi, seperti yang terlihat kata sterilisasi berasal dari kata steril. Hal itu menunjukan bahwa kultur jaringan harus dilakukan ditempat yang steril, alat alat yang steril, dan juga orang yang melakukan kultur jaringan harus dalam keadaan steril. Tempat steril ini berada di laminar air flow cabinet. Mensterilkan alat alatnya bisa dilakukan dengan cara pemanasan didalam autoklaf selama kurang dari 15 menit serta pencelupan ke dalam larutan kaporit atau kedalam etanol. Lalu mensterilkan plasma nutfahnya dengan cara menggunakan alkohol ataupun pemutih pakaian.

Selanjutnya masuk ke tahap kedua yaitu pembuatan media. Komposisi media tergantung pada jenis tumbuhan yang akan mengalami kultur jaringan. Media yang biasanya dibutuhkan yaitu garam mineral, vitamin, hormone, dan juga bahan tambahan seperti agar agar dan gula. Media ini ditambahkan sesuai tujuan kultur jaringan. Jadi penambahan medianya disesuaikan dengan kebutuhan saja. Semua media yang akan dipakai juga harus dipanaskan dengan autoklaf seperti yang tadi sudah kita lakukan selama kurang dari 15 menit. Lalu semua media yang sudah disterilkan akan ditempatkan di tabung reaksi ataupun botol botol kaca.

Tahap ketiga yaitu inisiasi adalah bagian pengambilan sel atau jaringan pada suatu tumbuhan yang akan mengalami kultur jaringan. Tahap keempat proses kultur jaringan adalah multiplikasi, merupakan kegiatan memperbanyak calon calon tanaman baru yang akan dihasilkan dengan cara memperbanyak sel atau jaringan pada media. Tahap ini dilakukan ditempat steril yang tadi sempat kita singgung yaitu laminar air flow, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kontaminasi dan menyebabkan gagalnya pertumbuhan sel atau jaringan tersebut. Lalu sel atau jaringan yang sudah ditempatkan akan disimpan di suatu ruangan pada suhu kamar.

 Tahap kelima yaitu pengakaran, pada tahap ini sel atau jaringan tadi akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar hal ini sebagai tanda bahwa berhasilnya proses kultur jaringan. Lalu pada tahap ini kita juga dianjurkan untuk mengamati sel atau jaringan tersebut setiap harinya untuk mengetahui perkembangannya ataupun untuk mengetahui jika sel atau jaringan tersebut terkontaminasi oleh jamur ataupun bakteri. Kita bisa mengetahui jika terkontaminasi dengan jamur jika sel atau jaringan tersebut berubah warna menjadi biru atau putih, sedangkan jika terkontaminasi dengan bakteri sel atau jaringan tersebut akan membusuk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline