Pada tahun 1998 Partai Amanat Nasional (PAN) berdiri. Lahir dari tokoh-tokoh gerakan reformasi. Salah satu nama yang paling dikenal sampai saat ini adalah Amien Rais. Amien tidak mendirikan PAN sendirian. Ada sederet nama yang menjadi teman seperjuangan Amien hingga akhirnya bisa mendirikan PAN.
Beberapa nama tersebut adalah Faisal Basri, Hatta Rajasa, Rizal Ramli, AM Fatwa, Goenawan Mohamad, dan Emil Salim. Di luar itu ada nama lain seperti Albert Hasibuan, Abdillah Toha, Toeti Heraty, dan Zumrotin. Meski dulu berjalan berdampingan, kini ada perbedaan pendapat antara masing-masing pendiri.
Termasuk soal sikap Amien Rais saat ini yang memancing kritikan para teman seperjuangannya. Albert Hasibuan, Abdillah Toha, Toeti Heraty, Zumrotin, dan Goenawan Mohamad membuat surat terbuka kepada Amien. Surat tersebut berisi 5 point kritikan terhadap sikap Amien.Mereka meminta Amien menempatkan diri sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri.
5 point tersebut menyatakan Amien sekarang cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politiknya. Amien yang juga sebagai tokoh reformasi yang ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan orde baru dirasa telah bersimpati, mendukung, dan bergabung dengan politisi yang beraspirasi mengembalikan kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia. Kemudian Amien juga dianggap telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan.
Lalu Amien sebagai ilmuwan ilmu politik dituliskan telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dalam menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di Indonesia. Dan yang terakhir Amien sebagai orang yang berada di luar struktur utama PAN terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya dengan terus menerus melakukan manuver politik yang destruktif bagi masa depan partai.
Albert Hasibuan, salah satu pendiri Partai Amanat Nasional dikutip kompas.com mengatakan Amien dulu adalah sosok yang hebat. Dia menyebut Amien sebagai pemimpin aktivis lain pada tahun 1998. "Pak Amien Rais waktu dulu hebat, makanya jadi pemimpin kita," ujar Albert. Kata Albert, Amien yang mempunyai ide tentang visi PAN ke depan.
Amien memiliki ide bahwa PAN harus menjadi partai modern yang tidak membedakan masyarakat mayoritas dan minoritas. Melihat kenyataan dahulu sikap Amien dinilai bertentangan dengan semangat awal itu. Amien misalnya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang juga didukung partai keluarga rezim Orde Baru. Albert mengatakan Amien juga sering menggunakan isu agama dalam manuver politiknya. Ini membuat Albert dan pendiri lain bertanya-tanya tentang sikap Amien. "Apakah Pak Amien Rais tidak melanggar keinginan itu? Apa tidak lagi melaksanakan ide-ide reformasi itu?" kata Albert.
Albert pun berpendapat Amien menjadi penghalang bagi PAN sendiri dengan kebijakan PAN dibatasi oleh pandangan politik Amien. Sehingga selama ini PAN seperti bergerak dalam konsepsi batasan yang disebutkan Amien Rais. Albert kemudian menyinggung elektabilitas PAN di sejumlah survei. Kata dia, elektabilitas PAN begitu minim dan terancam tidak lolos parlemen. Dia khawatir sikap Amien Rais akan membuat PAN semakin terpuruk. "Oleh karena itu kita minta secepatnya agar Amien Rais mundur dari PAN dan juga dari segala gerak langkahnya. Dengan harapan bahwa PAN bisa diselamatkan, masih bisa berprestasi," ujar dia.
Pengurus PAN langsung bereaksi menanggapi permintaan pengunduran Amien tersebut. DPP PAN pasang badan untuk Amien Rais yang sedang dikritik teman seperjuangan. Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengutip kompas.com menilai kritikan itu tidak pantas mendapat perhatian. Sebab dilontarkan oleh orang-orang yang sudah tidak aktif lagi di PAN. Mereka juga tidak memiliki akar atau pendukung di PAN. Secara pribadi Eddy mengaku mengabaikan kritikan mereka.
Sebelum ini semua, kita masih ingat bagaimana Amien Rais pernah mendikotomi Partai Setan & Partai Allah yang tentu saja memancing polemik dan membuat gaduh kondusifitas politik dan sosial masyarakat. Lalu ia juga memakai perumpaan perang Baratayhudha dan Armageddon terkait dengan Pilpres 2019 ini.
Apa yang disampaikan Amien itu sempat direspons oleh tokoh Muhammadiyah lain yakni Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Meskipun tak menyatakan langsung untuk merespons Amien, Buya Syafii juga menyinggung soal perang Baratayuda. Hal itu diutarakan Buya Syafii kepada cawapres Sandiaga Uno. Dia menyampaikan nasihat kepada Sandiaga supaya tidak ada perang Baratayuda. Armageddon dimaknai sebagai sebuah film fiksi ilmiah tentang akhir zaman.