Bertahun-tahun lalu dengan semangat yang berkobar-kobar, pahlawan-pahlawan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 350 tahun kita dijajah Belanda, masih ditambah 3 tahun dijajah Jepang dan semua perjuangan itu masih belum selesai. Setelah beribu darah dikorbankan, sekarang kita insan-insan muda sungguh menikmati artinya kemerdekaan. Merdeka berpendapat, merdeka berkumpul, merdeka yang bertanggungjawab tentunya. Betapa hebatnya Indonesia yang berusaha berdiri di kaki sendiri dengan peluh sendiri tanpa mengemis kemerdekaan.
Kehebatan Indonesia tak berhenti hanya di semangat juangnya. Indonesia adalah negara yang kaya. Kaya sumber daya baik alam maupun manusianya. Indonesia adalah negara kaya yang memiliki banyak potensi. Tambang emas terbesar, dan beragam tambang lainnya. Indonesia juga memiliki hasil pertanian yang bisa dikembangkan dan hasil kelautan yang tak kalah kayanya.
Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Wah.. bukannya itu suatu kebanggaan? Bahwa Indonesia punya beribu insan muda yang dapat membanggakan Indonesia. Itu terbukti dengan banyaknya orang hebat di Indonesia. Akhir-akhir ini, banyak kita dengar berita Joey Alexander (12), yang merupakan pemain piano jazz asli Bali, Indonesia yang diundang ke acara musik Grammy. Selain Joey, juga ada Rio Haryanto (23) yang merupakan pembalap pertama dari Indonesia yang menjadi pembalap F1. Sungguh membanggakan!
Masih banyak orang-orang Indonesia yang penuh bakat di luar sana. Sungguh, banyak sekali. Alangkah hebatnya jika orang-orang Indonesia yang berbakat itu bisa berkembang dan membanggakan Indonesia. Tentunya semua itu tidak dapat dilakukan sendiri. Butuh seluruh dukungan dari pemerintah maupun kita masyarakat Indonesia.
Sebagai masyarakat,apa yang bisa kita lakukan? Banyak sekali. Kita bisa mulai berhenti meremehkan dan menganggap bahwa Indonesia itu jelek, bobrok, tak teratur, iyuh, atau istilah-istilah lain yang mengindikasikan bahwa Indonesia itu tidak baik. Bagaimana sebuah negara bisa berkembang jika anggota di dalamnya saja pasif dan apatis? Lebih baik jika apatis, bagaimana jika anggota di dalamnya malah menjelek-jelekan dan menganggap negara itu buruk? Menjelekkan kemampuan seniman atau artis sendiri, membanding-bandingkannya dengan seniman atau artis negara lain. Semua perkembangan berawal dari hal kecil. Jika baru melakukan hal kecil sedikit sudah dikritik atau dicela, bagaimana bisa maju dan mengembangkan hal kecil itu? Berhentilah menghujat dan mulai menciptakan. Sesuatu tak akan berubah jika kita hanya menonton dan berkomentar. Alangkah baiknya jika kita mulai bergerak mengembangkan negara atau paling tidak mulai bergerak mendukung perkembangan negara.
Dan tentunya kita juga membutuhkan dukungan pemerintah. Pemerintah harus mulai memperhatikan kehebatan orang-orang Indonesia ini. Jangan hanya diam dan melihat orang-orang hebat dari negara sendiri lari ke negara lain karena tak dianggap di negeri sendiri. Berilah kesempatan dan fasilitas bagi mereka. Bukankah untung juga jika kita memiliki orang-orang yang dapat membanggakan Indonesia. Kenapa malah seakan-akan orang-orang hebat yang butuh Indonesia. Sungguh, sebenarnya Indonesia lah yang butuh mereka. Maka dari itu, berhentilah membuat mereka seakan mengemis bantuan demi bakat mereka tapi dukung dan bantu mereka.
Mari bersama-sama kita menjadikan Indonesia negara yang hebat. Ayo gandengkan tangan kita untuk membuat Indonesia berkobar. Indonesia sudah punya kayu bakar, kita hanya perlu apinya. Mari kita bersama-sama, masyarakat dan pemerintah sulut api itu dan buat ledakan yang membuat Indonesia bersinar!
Oleh: Felica Thalia dan Maria Stella
SMA Kolese Loyola