Lihat ke Halaman Asli

Maryanah Ahnan

Profesi sebagai penulis dan guru

Terapi Menulis Cara Ampuh Atasi Depresi

Diperbarui: 12 Maret 2022   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Tahukah Anda ada sebuah cara untuk menyembuhkan luka batin yang mengakibatkan depresi dan sangat ampuh untuk dicoba yaitu terapi ekspresif writing atau menulis ekspresif. 

Terapi ini merupakan terapi penyembuhan diri untuk membuktikan bahwa ketika kita berusaha untuk terus untuk mencari, menemukan dan mengolaborasikan aktivitas menulis maka, akan memberi banyak manfaat, salah satunya yaitu menulis fiksi dan non fiksi.

Penelitian telah membuktikan bahwa ternyata curhat tentang masalah yang dialami dalam buku harian merupakan cara yang ampuh, untuk menyembuhkan trauma. 

Hasilnya kita akan menjadi manusia yang lebih percaya diri terutama dalam berkarya. Sehingga dari menulis ekspresif melahirkan karya misalnya bisa berupa puisi, cerpen, cerita anak, fabel, dongeng, artikel, novel maupun kisah inspiratif.


Terapi ini membutuhkan proses yang berkesinambungan, tetapi dengan tekad dan semangat untuk sembuh, semua orang pasti bisa mengekspresikan diri. Sehingga terlatih dalam mengembangkan kemampuan menulisnya. 

Sebab, tujuan dari terapi ini adalah untuk meningkatkan kreativitas, mengekspresikan emosi yang berlebihan dan mempertahankan kesejahteraan psikologis. Namun, tidak semua orang mampu menggunakan metode ini untuk mengurangi tekanan emosi negatifnya, karena ada juga yang menerapkan cara yang kurang tepat. Nah, cara menulis ekspresif yang tepat adalah sebagai berikut:


1. Carilah tempat yang nyaman tanpa gangguan, lalu siapkan peralatan untuk menulis.
2. Duduklah dan tulis dengan jujur apa yang Anda rasakan. Lakukan ini selama 15-30 menit setiap hari. Minimal empat hari berturut-turut, jangan lupa menuliskan pula waktu yang meliputi hari dan tanggal saat anda menulis.
3. Ekspresikan emosi negatif Anda melalui tulisan bebas yang tidak terikat dengan PUEBI, boleh dengan menambah gambar atau coretan, garis atau apapun yang Anda sukai.  Jika hati tak mampu membendung emosi, menangislah dan berhenti sejenak. Kemudian lanjutkan menulis, begitu seterusnya hingga hati Anda merasa lega.


4.Cobalah menulis dari sudut pandang yang berbeda, misalnya bisa dari sudut pandang yang positif. Seolah-olah kita adalah pihak luar. Identifikasi permasalahan yang Anda alami, lalu ceritakan kisah Anda dengan alur yang unik dan berbeda. Anda juga bisa memberikan sentuhan hikmah yang positif dalam cerita tersebut. Kuatkan keyakinan bahwa kitalah yang memberi makna pada hidup ini.


Cobalah mempraktikkannya secara konsisten dan tekun. Semoga cara ini dapat membantu Anda agar sembuh dari rasa trauma. Ingatlah bahwa Allah Swt tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan seorang hamba. Belajarlah memaafkan masa lalu, dengan begitu kita dapat memeluk luka dan berdamai dengan diri sendiri. 

Ikhlaskan semua yang terjadi, agar Anda bisa melanjutkan hidup dan bangkit menjadi manusia yang baru. Ingatlah bahwa hidup Anda begitu berharga jadi, jangan sia-siakan hidup ini. Manfaatkan waktu kita yang tersisa di dunia ini, untuk meraih rida-Nya. Selamat membaca semoga artikel ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline