Anda pernah mau membeli mobil? Saya pernah.
Pernah suatu ketika saya pengen banget beli mobil. Walaupun uangnya belum mencukupi tapi saya bertekad tinggal menabung sekian Rupiah lagi bisa kebeli setidaknya mobil second. Imbas dari angan-angan itu? Ya, setiap turun ke jalan yang dilihat pasti kendaraan roda empat dari merk, body, fitur, sampai tahun berapanya. Wah 'dunia' banget pokoknya isi otak saya kala itu. Terlebih saya bekerja di salah satu dealer mobil ternama di Indonesia. Jadi sadar nggak sadar semakin rajin memperhatikan mobil-mobil kompetitor atau mobil dealer tempat saya bekerja.
Di saat lagi "ngidam-ngidam"- nya sama mobil, saya tanpa sengaja menonton ceramah seorang ustadz di salah satu stasiun TV, yang intinya ustadz itu bilang kalau kita wafat dalam keadaan belum berhaji atau umroh, beranikah kita menghadap Allah, sementara harta yang Allah berikan sebenarnya cukup untuk berhaji (dan atau umroh).
Lalu sang ustadz kemudian menggambarkan suatu percakapan seperti berikut:
Hamba: "Maaf ya Allah saya belum mampu berhaji"
Allah : "Kamu punya rumah?"
Hamba: "Punya ya Allah"
Allah : "Kamu punya tabungan?"
Hamba: "Punya ya Allah"
Allah : "Kamu punya mobil?"
Hamba: "Punya Ya Allah"
Allah : "Kalau begitu namanya kamu mampu" (bahasa sang ustadz)
Sampai disitu, tertegun lah saya. Iya juga ya.... Selama ini jangan-jangan bukan nggak mampu, tapi saya yang nggak mau. Saya yang kebanyakan hasrat dunia tanpa pernah berpikir tentang kewajiban akherat. Bilangnya nggak mampu padahal nggak ada niat, nggak ada usaha sekalipun dengan doa. Lalu tepat sehari setelahnya saya lihat meme di instagram yang bergambar karikatur mobil dan ada tulisan
"Berhajilah dulu, karena beli mobil bukan termasuk rukun islam".
Nyess.
Berasa saya yang lagi disindir.
Langsung hati saya kayak ngomong sendiri.
"Kenapa untuk urusan dunia kita bisa berencana dengan baik? Mengatur strategi, menyisihkan sekian rupiah per bulan untuk memiliki barang yang kita inginkan, tapi kita tidak bisa atau enggan melakukannya demi urusan akherat kita_ urusan yang lebih abadi?"
Sejak saat itu, entah kenapa perlahan keinginan untuk beli mobil itu pun runtuh. Ditambah banyak cerita kolega yang punya mobil tapi akhirnya direpotkan dengan biaya service ini itu atau bahkan cicilan yang terasa mencekik setiap bulannya.