Latar Belakang
Pada pembelajaran banyak sekali peserta didik yang terkadang merasa bosan dan mengantuk ditambah dengan bagaimana cara mengajar pendidik yang monton dan ditambah dengan ketidak sesuaian ateri dengan model dan metode pembelajaran yang dipakai sehingga minat belajar siswa cenderung turun. Pembelajaran adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap guru dan juga siswa namun dalam prosesnya terkedang hanya dari satu pihak yang merasa bahwa ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran akan sangat monoton jika hanya satu pihak yang mendominasi dan akan lebih baik jika dua duanya sama sama mendominasi dan bahkan dalam beberapa pembelajaran dilakukan pendidik yang lebih mendominasi lebih ke arah pendidik dibandingka dengan peserta didik, hal itu disebabkan karna kurangnya minat siswa di sekolah dasar dalam belajar.
Banyak penyebab dari rendahnya minat peserta didik dalam pembelajaran seperti materi yang diajarkan oleh pendidik tidak dapat dipahami oleh peserta didik. Rendahnya kompetensi guru dan juga capaian hasil belajar siswa menjadi permasalahan pendidikan yang sampai saat ini di hadapi oleh Indonesia adalah rendahnya mutu di berbagai lembaga pendidikan, Selaga upaya untuk meningkatkan mutu seperti peningkatan kurikulum, pelatihan peningkatan kompetensi tenaga pendidik, peningkatan manajemen pendidikan dan melakukan serta perbaikan sarana prasarana (Riowatu dan yoenanto : 2022). Maka diperlukannya inovasi dalam pembelajaran dan hal tersebut merupakan kewajiban dari diri pendidik. Banyak sekali hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan minat belajar pada peserta didik namun bagaimana cara pendidik untuk lebih kreatif dalam merancang pembelajaran agar dapat menyesuikan dengan perbedaan siswa untuk menangkap materi yang dipelajari. Dan dalam hal ini pada Kurikulum merdeka diadakannya pelatihan Guru Penggerak yang tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 40 Tahun 20224 tentang Pendidikan Guru Penggerak yang dimana dalam pelaksanaan guru penggerak melakukan pembelajaran yang disesuikan dengan kebutuhan peserta didik seperti dari pembedaan tingkat kemahiran kognitif, afejtif dan Psikomotor.
Dan hal tersebut akan sangat mendukung untuk peserat didik lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa angkatan dalam membentuk pendidik sebagai guru penggerak dan dalam hal ini sangat memungkinkan sekolah untuk lenih unggul lagi dengan adanya peran guru penggerak dalam meningkatkan minat belajar pada peserta didik. Karna dalam pembelajaran kunci utama ada dalam bagaimana cara pendidik untuk merancang pembelajaran agar sesuai dengan peserta didik, maka diperlukannya guru peminpin yang dapat menginovasikan pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Dalam meningkatkan Manajemen dalam sekolah diperlukannya peranan guru penggerak dalam meningkatkan minat belajar peserta didik. Sehingga akan berdampak pada sekolah berupa peningkatan presetasi siswa yang dapat menaikan popularitas dan prestasi sekolah.
Berdasarkan uraian ditas maka peneliti tertarik untuk untuk melakukan sebuah penelitian yang mengangkat judul "PERANAN GURU PENGGERAK DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI SDN KELAPA GADING TIMUR 03"
Hasil penelitian
Dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan 2 jenis sumber yang pertama yaitu wawancara dengan salah satu guru penggerak di SDN Kelapa Gading Timur 03 yaitu Ibu Gusnul Fatimah, S.Pd. dan juga melakukan observasi mengenai minat belajar peserta didik disekolah tersebut. Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan daftar pertanyaan sebagai berikut :
- Boleh tolong ceritakan bagaimana dari awal mengikuti pelatihan guru penggerak dan berapa lama pelatihan guru penggerak ?
- Apa saja yang didapatkan dari pelatihan guru penggerak ?
- Dampak apakah yang dirasakan peserta didik, teman sejawat dan juga sekolah setelah menerapkan hal hal yang didapatkan dalam pelatihan guru penggerak ?
Hasil wawancara didapatkan bahwa banyak sekali informasi mengenai guru penggerak melebihi apa yang di tanyakan peneliti kepada salah satu guru penggerak yaitu : awalnya dalam satu sekolah yang mengikuti tes guru penggerak sebanyak 9 guru namun ada dalam tes tertulis yang lulus selsksi hanya terdapat 2 guru yang lulus lalu dilakukan tes wawancara dan jika tidak sesuai dengan kualifikasi dari penguji tes wawancara ada kemungkinan tidak lulus dan tidak dapat mengikuti pelatihan guru penggerak. Lalu dalam pelatihan gur penggerak terdapat yang namanya RUCALL atau Ruang Call yang dimana via daring menggunakan g-meet. Dalam pelatihan calon guru pendidik juga mempraktekan apa yang telah dipelajari di kelas lalu di videokan sehingga dapat di tinjau lebih lanjut mengenai materi materi yang diberikan saat pelatihan.
Dalam pelatihan terdapat 10 modul yang digunakan sebagai bahan ajar dan dalam pelatihan tidak hanya sekolah dasar saja tapi juga ada calon guru penggerak dari pendidik SMP, dan juga SMA. tugas dari guru penggerak sangat banyak namun diantara adalah menjadi peminpin pembelajaran terutama didalam kelas, seperti menyesuaikan bagaimana cara guru untuk bisa menyesuaikan pembelajaran dengan peserta didik atau pembelajaran berdiferensiasi sehingga pendidik sehingga lebih mudah untuk mengetahui perkembangan dari setiap peserta didik, lalu kolabirasi lebih kepada teman sejawat atau guru lainnya mengenai inovasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton dan minat peserta didik dapa terus meningkat yang dimana bukan hanya kelas yang diajarkan oleg guru penggerak saja yang berdampak positive tapi juga dengan kelas kelas lainnya maka dari itu diperlukannya kolaborasi antara guru penggerak dengan teman sejawat.
Lalu adanya guru penggerak akan sangat berdampak baik pada perkembangan program sekolah yang dimana dapat mengajak peserta didik, teman sejawat dan juga memberikan saran yang tepat kepada kepala sekolah dalam hal pengembangan program sekolah, dimana menggerakan pembelajaran dan juga manajemen sekolah sesuai dengan apa yang telah didapatkan guru penggerak dalam pelatihan tersebut seperti mengembangkan program sekolah lalu berkolaborasi mengatasi masalah yang ada di sekolah dan banyak lagi.
Dampak yang dirasakan oleh sekolah banyak sekali seperti prestasi peserta didik semakin meningkat bukan hanya dari segi pengetahuan tapi juga sikap dan keterampilan, lalu peserta didik semakin semangat dalam menjalani proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru penggerak dan juga guru guru lainnya sehingga minat belajar peserta didik semakin menigkat dan kepala sekolah pun merasakannya sehingga guru penggerak sangat berdampak pada banyak hal di sekolah dan pelatihan yang diikuti oleh guru dalam sekolah tersebut dapat lebih memprakktekannya dengan di kondisikan sesuai dengan keadaan sekolah dan juga peserta didik.