Lihat ke Halaman Asli

Maryama Asad

NKRI HARGA MATI

Nasib Anak TKI di Perbatasan di Tengah Covid-19

Diperbarui: 17 April 2020   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktifitas Anak TKI di Asrama SMK Negeri 1 Nunukan (sumber Maryama Asad)

Sebanyak 32 orang anak  TKI yang mendiami asrama SMK Negeri 1 Nunukan saat ini terancam tidak dapat berkumpul menikmati puasa dan lebaran bersama orang tua mereka di Sabah Malaysia, hal tersebut disebabkan karena sampai saat ini pemerintah Malaysia masih terus memberlakukan lockdown sehingga akses untuk menyebrang menggunakan kapal dari Nunukan Ke Tawau Malaysia terputus.

Kondisi ini juga berdampak bagi kehidupan sehari hari mereka karena di tengah tengah proses pembelajaran daring dan WFH yang diberlakukan pemerintah tentu saja mereka membutuhkan anggaran yang lebih dari biasanya seperti anggaran untuk membeli paket data dan kebutuhan sehari hari lainnya. 

Arni salah seorang anak TKI mengatakan bahwa dengan adanya covid 19 menyebabkan orang tuanya sudah jarang mengirimkanuang belanja bulanan seperti biasa karena kondisi orang tua yang bekerja sebagai buruh di perkebungan kelapa sawit yang ada di daerah sabah Malaysia untuk sementara di rumahkan.

Asrama SMK Negeri 1 Nunukan sendiri adalah asrama sekolah yang dibangun oleh pemerintah pusat sejak lima tahun yang lalu yang dikhususkan untuk menampung anak anak TKI yang orang tuanya tinggal dan bekerja di Malaysia.  Sebagai daerah perbatasan tentu saja Nunukan menjadi salah satu daerah terpilih untuk anak TKI melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Setidaknya  tercatat ada ratusan anak TKI yang sudah berhasil menyelesaikan sekolahnya di SMK Negeri 1 Nunukan dan saat ini sebagian besar diantara mereka sudah melanjutkan pendidikan ke universitas di seluruh Indonesia dengan menggunakan beasiswa afirmasi dari pemerintah. Kehadiran anak anak TKI di Nunukan merupakan hasil kerja sama antara pihak pemerintah daerah dengan pihak Konsulat Republik Indonesia baik di KRI di Tawau maupun KJRI di Kota Kinabalu yang memiliki misi untuk memulangkan anak anak TKI ke pangkuan ibu pertiwi supaya mereka dapat membangun bangsa dan negaranya sendiri serta dapat memperoleh pendidikan yang layak seperti halnya anak Indonesia lainnya.

Saat ini anak anak TKI sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah maupun dari donatur untuk kelangsungan hidup mereka apalagi menjelang bulan ramadhan tentu saja kondisi fisik maupun psikis mereka harus tetap terjaga dengan baik. Demikian sebagai gambaran kondisi anak anak bangsa di perbatasan, semoga kita diberikan kelapangan rezeki untuk berbagi kepada sesama karena berbagi itu indah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline