Lihat ke Halaman Asli

Marwiyah Mahrun

Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah kupang

Kemarau Jiwa

Diperbarui: 17 Juni 2019   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau adalah laru yang terus mengintai riwayat yang membaru

Lalu, kau jadikan aku layangan yang tercampak diangkasa tiada berteman

Hembusan nafas serpihan perih, bagai kemarau jiwa yang tak bertepi

Di temani angin malam menghembus kebekuan, merebahkan tubuh lelah kedinginan

Sayangku, kalbuku terbuka menunggu kasihmu, bagai dahaga menanti deraian air membasah

Akankah Sanubariku menyatu denganmu?

Atau...?

Akankah Hanya jadi Sebatas Angan Ku Seorang?

Kalau Pun KasihKu nanti tak sampai, Bolehlah aku minta waktumu Sebentar?

Hanya Sekejap,

 Aku hanya ingin terukir disetiap waktuMu, ketika Aku tidak dapat lagi menemukan waktuku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline