Lihat ke Halaman Asli

Marwinto sinaga

Pemula yang ingin mencoba segalanya

Survival di Kota Penuh Debu dan Gedung Berbesi Dengan Grab yang #Selalubisa

Diperbarui: 4 Desember 2019   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Hari itu aku terbang dengan burung yang tidak dapat mengepakkan sayapnya ke sebuah kota yang penuh debu dan gedung berbesi. Kata orang kota itu adalah tempat berjalan uang di negri ini. Aku melihat keatas dan merasakan gedung berbesi itu terasa mengancam diriku, seolah mereka ingin berkata  "apakah kamu dapat bertahan hidup di daerahku ini ?". 

Perasaan itu membuatku ingin pulang namun otakku menolak perasaan tersebut. Sesaat itu, aku melihat sebuah populasi hijau di jalan raya yang hitam dan panas. Pada punggung yang gagah tertulis kata "Grab". Aku bertanya pada diriku "apakah itu ? " dan kemudian sebuah benda kecil bercahaya menjawab pertanyaanku, benda kecil itu menyatakan bahwa "kamu dapat menjelajahi negri ini dengan Grab". 

Sudah 21 hari aku dikota itu, namun tak satupun gedung berbesi itu memanggilku untuk berkerja. Aku mulai berpikir untuk kembali ke kota asalku yang hijau dan terik, namun seberkas tulisan harapan datang padaku. Tulisan itu menyatakan bahwa mereka memerlukan pemikiranku untuk menghasilkan uang baginya. 

Hari itu aku melihat gedung berbesi yang memanggil itu berada di wilayah yang sangat jauh dari posisi kakiku menginjak gaya gravitasi bumi ini.  Aku mulai berpikir bagaimana aku bisa kesana, saat itu juga aku mengingat bahwa ada pahlawan hijau yang dapat menolongku. Pahlawan menamakan dirinya "Grab".

Tiba juga saatnya untuk pergi ke gedung berbesi itu dengan menggunakan pahlawan hijau yang bernama Grab tersebut. Dalam perjalananku aku bisa melihat keindahan kota itu dari tempat duduk terbangku yang nyaman. Sebuah senyuman menemani ku sepanjang perjalanan dan itu meningkatkan endorphin didalam tubuhku untuk bekerja di gedung berbesi tersebut.

Awalnya aku berpikir bakalan susah hidup kota debu ini, namun semua dapat tertolong dengan pahlawan hijau yang selalu menemani hari-hariku. Terima kasih Grab, dengan kamu aku #selalubisa menyelesaikan setiap tantangan dari kota debu ini. Tantangan telat kantor kamu kalahkan, tantangan rasa laparku dapat kamu penuhi dan rintangan tempat interview yang jauh dapat kamu patahkan.

Inti dari cerita diatas adalah jangan takut merantau hai kamu yang tinggal didaerah hijau dan terik (Desa), kamu dapat mematahkan setiap rintangan di kota yang ingin kamu capai dengan menggunakan aplikasi Grab. Mulailah bergerak sekarang jangan biarkan usiamu saja yang bergerak.              

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline