Banjarmasin, 7 November 2024 -- Kota Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan berdasarkan analisis penelitian mengeksplorasi potensi wilayah menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share untuk tahun 2018 dan 2019.
Sektor Unggulan Pertanian
Laporan tersebut mengidentifikasi sektor pertanian sebagai sektor basis yang memiliki keunggulan kompetitif, terutama untuk komoditas seperti petsai, jeruk, mangga, pisang, euphorbia, dan anggrek pot. Sektor ini dinilai mampu menarik pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Sementara itu, sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan masih tergolong non-basis dan memerlukan perhatian lebih dalam pengembangannya.
Tantangan Sektor Non-Basis
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Banjarmasin untuk sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan masih tertinggal. Hal ini mengindikasikan perlunya upaya lebih intensif dari pemerintah dan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor ini. Melalui penggunaan metode Shift Share, laporan ini juga mengungkapkan bahwa beberapa komoditas pertanian, terutama pisang, memiliki potensi progresif di Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Timur.
Rekomendasi untuk Pengembangan
Berdasarkan temuan tersebut, laporan ini merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk pemerintah Kota Banjarmasin. Pertama, fokus pada pengembangan sektor pertanian dengan meningkatkan infrastruktur, akses permodalan, dan kualitas sumber daya manusia. Kedua, untuk sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan, perlu adanya penyediaan insentif dan bantuan teknologi bagi pelaku usaha. Terakhir, pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mendukung pengembangan potensi wilayah secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Analisis potensi wilayah Kota Banjarmasin menunjukkan bahwa, meskipun sektor pertanian memiliki potensi yang kuat, sektor-sektor lainnya memerlukan perhatian dan pengembangan lebih lanjut. Laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi pemangku kebijakan dalam merumuskan strategi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H