Lihat ke Halaman Asli

Marwa Ulfa

Membaca dan menulislah karena itu salah satu cara untuk mendapatkan ilmu

Dia yang Tak Terlihat

Diperbarui: 4 November 2021   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Udara pagi yang sejuk mulai memasuki sela-sela ventilasi udara yang tepat berada di atas pintu kamar tidurku lalu diiringi dengan suara yang kokokan ayam jantan yang menedakan bahwa matahari telah terbit dan manusia mulai melakukan rutinitasnya sehari-hari. 

"Huwah, kok malem terasa begitu singkat yah " keluhkuu ketika bangun dari tidur dan lalu melihat jam yang tertera di layar handphone ku yang saat itu menunjukan pukul 07.15 WIB. 

Oh iya perkenalkan aku Maya Arianti biasa dipanggil Maymay, saat ini aku sedang dudu di bangku 2 SMA Taruna tunas cendikia yang berbasis asrama dan semi militer, yah Karena aku memiliki cita-cita manjadi seorang polisi wanita atau yang biasa di sebut Polwan. Pagi ini aku sedang berkemas-kemas karena liburan semester yang telah usai memaksaku untuk kembali lagi asrama tempat aku menimba ilmu.

"may, mayaaaaaa bangun dah siang ini, masa ga malu sama momo yang dari sibuh sudah bangun mau minta makan " Teriak ibu ku dari ruang makan 

Yah begitulah, momo adalah satu-satunya kucing peliharaan yang ada di rumah kami dan sudah dianggap masuk kedalam anggota keluarga kecil kami.

"Iya ma, ini dah bangun ko" jawabku sembari beranjak dari kasur dan merapihkan tempat tidur ku

Setelah sarapan, dan berkemas aku berpaminatan dengan kedua orang tua ku untuk kembali pulang ke asrama taruna, jarak rumah ku dan sekolah bisa dibilang cukup jauh dan biasanya menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam untuk sampai kesana. Kali ini tidak di antar dengan keluarga ku karena kendaraan pribadi kami sedang di pinjam pamanku untuk menghadiri undangan di luar kota, beruntung ada eka dan ima sekan satu sekolahku dan kami pun pulang ke asrama dengan menaiki mobil taksi

Sampai diasrama kami pun langsung mengisi daftar kehadiran sembari barang-narang yang kami bawa di periksa oleh Para Pembina yang sedang bertugas, yah beginilah regulasi yang ada di sekolahku kita di didik agar disiplin ketat dan wajib memetuhi peraturan-peraturan yang ada, jika melanggar maka kami akan menanggung hukuman yang ada seperti lari keliling lapangan, push up, dan bahkan kena denda senilai 20 k. setelah semuanya selesai aku, eka dan ima pun masuk ke asrama...

Diasrama ternyata teman-teman ku yang sudah masuk lebih dulu dari ku sedang melakukan berbagai aktifitas lainnya seperti ada yang sudah membereskan barang-barangnya dan sedang tidur siang, ada yang sedang asik bercerita tetang liburan semesternya, ada yang sedang sibuk merapihkan lemarinya yang masih berantakan dan ada juga sedang menikmati kudapan yang di bawa dari rumah. 

"hai mayaaaaaaa" Teriak Sahabat ku nadiilla dari tempat tidurnya,ternyata nadil sudah lama sampai dari ku. Iya nadil aadalah sahabat karibku kedekatan kami bak sepasang adik dan kakak kandung, kedekatan kami berawal dari awal masuk SMA taruna dan makin akrab ketika kami sama-sama mengikuti extrakulikuler marchingband, yah walaupun alat yang kita pegang itu berbeda, aku bermain senar dan sedangkan nadil ia sebagai pembawa bendera dalam kelompok marching band kami. Dan kami telah menjuarai berbagai macam perlombaan baik antar sekolah, tingkat kabupaten dan tingkat provinsi sumatera selatan 

Tepat pukul 5 sore kami pun turun dan berbaris untuk mengantri makan sore, di sekolahku kita cukup membawa sendok dan gelas karena di dapur itu kita sudah di siapkan makan dengan menggoanakan piring stailess atau yang biasa di sebut ompreng, setelah makan kami pun bergegas balik ke asrama untuk persiapan solat berjamaah di masjid sekolah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline