Lihat ke Halaman Asli

marwani erwinsyah

Universitas Airlangga

Program Sterilisasi Kucing Gratis

Diperbarui: 16 Juni 2022   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sterilisasi kucing merupakan salah satu langkah yang tepat untuk kita sebagai manusia dapat mengontrol populasi kucing yang bergerak pesat dalam berkembang biak. Dalam berkembang biaknya kucing dapat melahirkan paling banyak 3-6 anak kucing setiap 4-5 bulan sekali. Bayangkan berapa banyak anak kucing yang dilahirkan dalam waktu 1 tahun. 

Dalam pengendalian populasi kucing dibutuhkan sterilisasi pada kucing jantan agar lebih lambat kenaikan populasinya. Cara sterilisasi kucing jantan sendiri dalam bahasa masyarakat dikenal sebagai pengebirian. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebiri merupakan penghilangan kelenjar testis yang bersifat memandulkan agar tidak memproduksi mani/sperma. Kebiri terhadap kucing sendiri dalam agama diperbolehkan mengingat alasan dari hal tersebut adalah untuk mengendalikan populasi kucing terutama kucing-kucing liar.

Biaya untuk sterilisasi kucing jantan sendiri sekitar 400.000-700.000 rupiah per ekor nya. Jika dilihat dari harganya, mungkin hanya bisa dijangkau oleh pemilik kucing menengah keatas. Oleh karena itu sebagai tindakan sosial dan kepedulian terhadap keseimbangan alam terutama pada binatang di tengah-tengah kita yaitu kucing, 

Pemerintah dan berbagai komunitas pecinta kucing melakukan "Program Sterilisasi Kucing Gratis" terhadap kucing-kucing jantan bagi pemilik yang kekurangan biaya untuk melakukan sterilisasi tersebut. Untuk kucing liar sendiri akan ditangkap oleh petugas atau relawan dan dalam waktu 2 hari akan dilepaskan kembali ke tempatnya.

Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa tindakan pengebirian ini adalah tindakan yang kejam. Tetapi jika dilihat dari perkembangan kucing yang melesat naik dapat mengganggu ketentraman kehidupan manusia yang dapat memicu potensi penyakit rabies. 

Selain itu kucing liar atau terlantar dijalanan dan tidak memiliki pemilik saat melahirkan akan menambah kucing yang akan terlantar juga nantinya. Untuk memprediksi potensi meningkatnya populasi kucing di Jakarta dapat dihitung total jumah kucing dari tahun ke tahun. Caranya, melalui pemodelan matematis sederhana. 

Variabel pengukurnya berupa tingkat kematian kucing per tahun, usia maksimum, potensi kucing betina melahirkan, potensi jumlah kelahiran anak, kemampuan anak bertahan hidup, serta rasio betina dari tiap anak yang dilahirkan. 

Berikut variabel pengukur dalam calculate-this.com pada kucing di Jakarta pada tahun 2018: Kucing betina dewasa rata-rata memiliki 12 anak kucing per tahun, Jumlah anak kucing yang berhasil dilahirkan 85%, Rasio jantan yang dilahirkan 54,5%, betina 46,5%, Rasio kematian tahunan 20%, Rasio kebiri 35% pada kucing betina.

Sisi positif dari sterilisasi kucing sendiri dalam kesehatan adalah menjadi lebih sehat dan lincah karena hormon reproduksi beralih ke hormon tumbuh dan kembang. Maka dari itu kucing yang sudah disterilisasi biasanya bisa bertambah berat badan. Selain itu kucing jantan yang sudah disterilisasi biasanya sudah tidak peduli lagi dengan wilayah kekuasaannya karena mereka sudah tidak memikirkan kejantanannya lagi. 

Jadi perkelahian kucing akan berkurang jika kucing-kucing jantan disterilisasi dan waktu istirahat kita akan lebih tenang tanpa perkelahian kucing. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline