Kehadiranku di kota apel Malang disambut oleh guyuran hujan deras dan tiupan angin yang lumayan kencang. Alam seolah mengabarkan kepadaku bahwa kehadiranku di sini membawa keberkahan dan kebaikan. Walau pada awalnya kecemasan sempat menghampiri karena kondisi meletusnya Gunung Semeru.
Memasuki area Hotel Savana Convention Malang yang berada di tengah kota dengan sentuhan modern namun tetap asri mengurasi kepenatan setelah melalui perjalanan mencapai tiga jam dari Lombok. Suasana nyaman sudah mulai terasa saat memasuki lobby hotel. Disambut oleh tiga resepsionis sembari memberikan senyum terindah mereka. Suasana seakan berada di rumah sendiri.
Usai melakukan cek in. Perut yang sedari tadi sudah meronta mau diisi menahan langkahku untuk menuju kamar hotel. Namun berbelok ke tempat makan yang sudah disiapkan oleh pihak hotel. Dengan ramah pramusaji memberikan pelayanan yang tak kalah dengan hotel lainnya, membuat rasa lapar sedikit berkurang.
Tak butuh waktu lama untuk melahap beberapa menu yang tersaji di piring dan mangkuk mungil yang berisi es dawet. Makanan ini menambah energiku setelah hampir terkuras pasca perjalanan panjang hari ini.
Bersama tiga wanita tangguh, kami pun melangkah menuju kamar hotel yang bersebelahan di lantai tiga. Sekedar merebahkan badan sesaat sebelum acara pembukaan kegiatan dimulai.
Pelatihan Pembuatan Portofolio Digital yang akan berlangsung dari Hari Senin sampai Hari Jumat mendatang merupakan satu kegiatan yang merupakan rangkaian dari kegiatan calon guru penggerak Program Guru Penggerak (PGP) angkatan tahap 1 yang sedang ku ikuti. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari provinsi NTB dan Maluku Utara yang terdiri dari 83 orang.
Pembukaan kegiatan yang diawali oleh laporan ketua panitia ibu Fariziah setidaknya memberikan gambaran awal terkait kegiatan yang diakan kami lakukan lima hari ke depan di Kota Dingin Malang ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan arahan dan sambutan dari kepala P4TK PKN dan IPS Bapak DR. H. Subandi, M.M.
Sambutan di buka dengan mengajak semua peserta yang hadir mengucapkan Yel-yel guru penggerak. (Guru Penggerak-Merdeka Belajar), (Guru Bergerak-Indonesia Maju). Selanjutnya Beliau mengingatkan filosofi Ki Hajar Dewantara "Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah."
Tidak lupa juga lelaki bertubuh kekar ini memaparkan tentang kurikulum baru (kurikulum prototipe) yang sedang di rancang oleh bapak menteri Prototife.