Lihat ke Halaman Asli

Siti Marwanah

"Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

Tips Menjadi Guru yang Kedatangannya Ditunggu dan Kepergiannya Dirindukan

Diperbarui: 31 Juli 2020   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Jadilah guru seperti kerang mutiara.

Kita bisa belajar dari kerang mutiara yang bisa merubah pasir menjadi sesuatu yang sangat berharga. Karena kesabaran kerang, lambat laun pasir itu berubah menjadi mutiara yang bernilai tinggi.

Guru diibaratkan kerang mutiara  dan anak didik anda adalah pasirnya. Karena ketelatenan dari sang guru. Anak didik anda akan menjadi orang yang bermanfaat dikemudian hari.

B. Tempa besi selagi panas

Tanpa di sadari kita sering melakukan kekeliruan. Di antaranya seseorang memberikan rangkaian bunga saat orang itu sudah meninggal dunia sementara keindahan rangkaian bunga itu tidak ada gunanya, tidak bisa dinikmati oleh orang tersebut. Berbeda kalau rangkaian bunga itu kita berikan saat orang itu masih sehat dia akan menikmatinya dan rasa senang itu akan membawa kesan tersendiri bagi penerimanya.
   
Ilustrasi di atas mengibaratkan guru yang sering telat memberikan apresiasi kepada anak didiknya. Apresiasi atau hadiah diberikan pada saat kenaikan kelas. Akan sangat berbeda jika apresiasi itu diberikan langsung saat dia melakukan kebajikan. Tempalah besi selagi panas, besi akan gampang dibentuk saat dia masih dalam kondisi panas. Untuk itu kesan terjadi pada proses bukan pada akhir.

Begitupun dengan anak didik kita akan sangat mudah mengarahkan mereka jika sang guru langsung  memberikan apresiasi saat dia melakukan kebajikan, tidak perlu menunggu berhari-hari atau berbulan-bulan. Seandainya apresiasi itu diberikan setiap dia melakukan kebajikan maka seumur hidup dia akan mengingat hal itu.

Tangkap basah kebaikan yang dilakukan anak didik anda dan langsung berikan apresiasi. Apresiasi bisa berupa pujian, bisa berupa memberikan dia sebutir permen. Nyakinlah hadiah kecil itu akan bisa membentuk kepribadiannya seperti yang kita harapkan.

C. Jadilah guru dengan filosofi 5 jari anda.

Insyaallah semua kita memiliki 5 jari di masing-masing bagian tangan yaitu
1. Jari jempol
2. Jari telunjuk
3. Jari tengah
4. Jari manis
5. Jari kelingking.

Saya sengaja menulis artikel ini agar siapapun yang berprofesi sebagai guru seperti saya, saat melihat kelima jarinya pikiran dan hatinya langsung teringat untuk menggunakan 5 langkah agar bisa menjadi guru yang diidolakan oleh anak didiknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline